KutiKata

Kolom Pendeta Eltom: Apa Kong Te

Buanglah rasa ragu, dan "taru percaya sadiki par orang laeng" karena mereka mampu melakukan hal-hal baik yang bukan untuk "cari muka

dok_GPI
Ketua MPH Sinode GPM Pendeta Elifas Tomix Maspaitella (46 tahun) 

APA KONG TE!
(Yohanes 11:17-44)

Kolom Pdt Elifas Tomix Maspaitella (Eltom); Ketua GPM Sinode)

John Yesayas dan lukisannya (2021)
John Yesayas dan lukisannya (2021) (Tribun Ambon/courtesy_Pdt_Eltom)

BILA tanpa terduga sesuatu terjadi, orang sering berkata: "apa kong te!"

Menariknya itu bukan kalimat tanya melainkan pernyataan yang menerangkan rasa heran.

Seakan hal itu tidak bisa dipercaya, karena mungkin pernah ada orang lain sudah mencoba tetapi tidak berhasil.

Memang dalam hidup sesehari, kita susah menaruh percaya (=taru parcaya) terhadap pencapaian hidup seseorang atau juga meragukan kemampuan orang lain, apalagi misalnya orang itu "anana tai ayam blender dua hari" (=masih muda, kurang pengalaman), atau "anana alus-alus" (=masih muda, dinilai belum matang/tidak mampu), atau "orang biasa-biasa sa mo" (=orang biasa, terkesan tidak punya kemampuan istimewa).

Sehingga jika mereka berprestasi atau bisa mencapai derajat tertentu, dan kabar itu disampaikan kepada kita, dalam keragu-raguan dan keheranan, responsnya ialah: "apa kong te!".

Namun faktanya ialah mereka mampu dan telah melakukan sesuatu yang baik/berhasil.

Tanpa disadari ungkapan ini sering lahir karena kita belum bisa mengakui kelebihan orang lain, menganggap hanya kita yang mampu/pantas.

Sehingga ketika orang lain bisa, kesannya kita tidak bisa menerimanya.

"Apa kong te!" sering diikuti oleh kalimat pelengkap seperti: "apa kong te! Ana alus itu dia mampu? Tar percaya. Ingatang, jang sampe eso lusa dong manyasal" (=masakan anak muda itu bisa.

Baca juga: Kolom Pendeta Eltom: Jang Parsis Lalamung

Baca juga: Siapa Pendeta Eli Maspaitella; Ketua Sinode GPM Maluku di Era Virtual dan Pandemi

Tidak bisa dipercaya.

Hati-hati jangan sampai kelak kalian menyesal).

Padahal yang diperlukan adalah kita mengakui kelebihan orang lain.

Jangan lupa, ungkapan "apa kong te!" selalu muncul sebagai respons atas adanya suatu peristiwa nyata/tanda heran (=keajaiban) yang kita lihat/alami atau atas suatu kabar baik/kabar benar dari orang-orang yang menyaksikan tanda heran itu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved