Mahasiswa Unpatti Terbunuh di JMP
7 Tahun Bersahabat, Naris: Husin Suat Selalu Ada Disaat Genting
Meski berbeda kampus, namun jarak dua perguruan tinggi yang berdekatan membuat mereka tidak terpisah jauh.
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Fandi Wattimena
Rumah keluarga Sein berada tepat di belakang markas Satuan Brimob Polda Maluku.
Baca juga: Ini Inisial 5 Tersangka Pembunuhan Mahasiswa Unpatti di Jembatan Merah Putih
Baca juga: 3 Tersangka Pembunuh Mahasiswa Unpatti Masih di Bawah Umur, 1 Berstatus DPO
Kedekatan itu membuat Naris tahu betul soal sahabatnya itu. Dia mengakui, Almarhum seringkali memotivasinya, baik untuk urusan kampus, hingga pergaulan sehari-hari.
Meski begitu, dia tidak pernah mengurui. Bahkan, pesan nasehat kerap dalam candaan.
“Banyak memberikan motivasi baik di bidang pendidikan maupun pergaulan,” ucapnya.
Mengenang kepergiannya, tiga hari ini Naris masih datang ke rumah duka dan berziarah ke kuburnya.
“Semoga Almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” doanya. (*)
Tak Sangka Husin Pergi, Sejak Januari Kembar Identik Almarhum Mahasiswa Unpatti Saling Rekam
Hasan Suat, saudara kembar Husin Suat, Mahasiswa Universitas Pattimura Ambon yang tewas setelah dianiaya di atas Jembatan Merah Putih mengaku tidak pernah menyangka adiknya pergi dengan cara seperti itu.
Kepada TribunAmbon.com di rumah duka, Jumat (12/2/2021) siang, Hasan mengaku, sejak Januari 2021 mereka kerap saling merekam pembicaraan saat melakukan panggilan telepon.
Sesuatu yang tidak biasa mereka lakukan sejak sang kakak pergi ke ke Jakarta untuk melanjutkan studi di Universitas Trisakti Jakarta Barat 2015 silam.
“Mungkin itu pertanda, sejak 2021 kita saling merekam panggilan tanpa tahu maksudnya apa,” ujar Hasan.
Lanjutnya, dalam setiap pembicaraan yang terekam itu, almarhum Husin terus mengingatkan Hasan untuk terus belajar. Tidak hanya dibangku kuliah, namun juga melalui berbagai kegiatan esktra kampus.
Baca juga: Sebelum Dibunuh, Mahasiswa Unpatti ini Sempat Tampil dalam Peluncuran Rumah Produksi Liar
Almarhum adiknya itu sebutnya, seperti motivator yang tidak kehabisan bahan untuk mendorong dirinya menjadi pribadi yang jauh lebih baik.
Almarhum bahkan sempat berjanji akan ikut ke Jakarta untuk membantu kakaknya dalam proses pembelajaran yang tengah dijalani.
“Bahkan almarhum berjanji untuk dia akan ikut saya ke Jakarta,” ungkapnya.