Spot Wisata di Ambon
Kisah Putri Dibalik Mengalirnya Air Majapahit di Negeri Ema, Pulau Ambon
Putri dari kerajaan besar dalam sejarah itu pernah datang ke Negeri Ema, meminta bantuan saat kerajaannya goyah.
Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Salama Picalouhata
Kapitan mengizinkan Malesi membawa Putri, serta pengikutnya berjumlah 20 orang.
Setelah bertemu, Putri menyampaikan maksudnya untuk meminta bantuan Kapitan kepada Majapahit karena ia mendengar kehebatan dari ilmu yang dimiliki Kapitan.
Namuin, Kapitan menolak membantu Puteri dan Kerajaan Majapahit.
Dia menyuruh Putri kembali dan menitipkan salamnya kepada pimpinan Putri yang berada di Pulau Jawa.
Putri merasa kecewa mendengar hal itu dan bergegas kembali.
Dalam perjalanannya itu, Putri diantarkan Malesi.
Putri lalu berhenti tak jauh tempat Malesi memanen palanya.
Ia memberikan Malesi tombaknya, sepasang tempat sirih pinang dan gamelang yang ia bawa dari kerajaannya.
Malesi yang kaget tetap menerima pemberian Putri sambil tersenyum.
Tak lama, Putri mengeluarkan kendi yang masih berisikan sedikit air.
Ia meminumnya dan meletakan kendi di tempat tersebut.
Sambil berkata, “Aku letakkan kendi ini ditempat ini, maka keturunanmu akan makan dan minum dari air kendi”.
Putyri melanjutkan, di tempat ini, akan banyak orang yang datang dan berkunjung.
Mereka akan melihat apa yang ia titipkan kepada Malesi sebagai bukti ia pernah datang ke Negeri Ema itu.
Konon, setelah itu Putri dan rombongannya pun menghilang di lokasi tempat ia menaruh kendi tersebut.
Dari tempat kendi yang ditaruh Putri itulah, mengalir air jernih yang hingga kini disebut Air Majapahit oleh masyarakat setempat.