Update Corona di Ambon
Jadi Garda Terdepan, Ini Kisah Petugas Pengambil Sampel Swab Pasien Corona di Ambon
Petugas laboratorium juga menjadi garda terdepan dalam menangani virus corona covid-19, selain dokter dan perawat.
Penulis: Salama Picalouhata | Editor: Adjeng Hatalea
Dia menuturkan, ketika hendak keluar rumah pun selalu memakai masker, meskipun jaraknya hanya beberapa meter.
"Kan takut nih, saya sebagai pembawa virus atau mereka yang membawa virus ke saya," tuturnya.
Perempuan yang baru mau sebulan bertugas di Ambon itupun bercerita, bagaimana perbedaan masyarakat di Jawa dan Maluku mengenai virus covid-19 ini.
Menurutnya, masyaakat di Kota Ambon cenderung tidak percaya virus corona. Mereka cenderung mengabaikan protokol kesehatan.
"Covid-19 itu ada dan nyata. Saya sebelum ini di Jawa. Disana banyak banget pasiennya. Tapi sampai saya pindah kesini mereka ngga takut corona sama sekali," tuturnya.
Dia mengaku kesal melihat bagaimana orang tidak memakai dengan benar.
"Mereka pakai masker tapi ngga menutupi hidung. Tolong ya, pake masker itu harus menutup semua," ucapnya.
Perempuan yang pernah menjadi asisten dokter THT di Bekasi itu juga mengatakan, masker scuba tidak melindungi diri dari virus corona. Dia menyarankan memakai masker bedah hingga masker n29.
Menurutnya, kebanyakan orang baru percaya corona setelah terkonfirmasi positif.
Sulit bagi dia untuk menjelaskan bahayanya virus ini kepada masyarakat luas selain kepada tenaga kesehatan dan keluarganya.
"Pas pasien itu udah positif, baru pasien itu nyadar. Oh iya, ternyata covid itu ada dan saya udah terkena. Susah orang awam untuk percaya kalau udah kena baru percaya," kata dia.
Dia berharap masyarakat di Ambon dan sekitarnya terus meningkatkan kesadaran akan bahayanya covid-19 dan secara konsisten menjalankan protokol kesehatan di kehidupan sehari-hari.
Dengan selalu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.