Virus Corona
10 Jurnalis di Maluku Terpapar Covid-19, dari OTG hingga Gejala Berat di Tahun 2020
Sepanjang pandemi di tahun 2020, sedikitnya 10 jurnalis di Maluku terpapar Covid19
Terpapar Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG) ini juga dialami Penina Fiolana Mayaut, jurnalis Kantor Berita Antara.
Baca juga: 14.998 Warga Masuk Ambon Lewat Bandara Pattimura, Kiriman Kargo Meningkat saat Momen Nataru
‘’Apa yang selama ini dikhawatirkan terjadi juga, sebagai jurnalis yang harus bergelut dengan tugas memberikan informasi ke masyarakat dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan, kenyataan harus saya hadapi,’’ jelas Penina.
Menurut Peni, setelah melakukan rapid test wajib tanggal 28 September 2020 dari perum LKBN Antara bagi seluruh jurnalis, dirinya dinyatakan reaktif.
Lalu melanjutkan dengan proses Swab PCR 2 Oktober di Dinas Kesehatan Kota Ambon, hasilnya positif terkonfirmasi COVID-19 ia terima pada 9 Oktober.
‘’Mau tidak mau harus menjalani karantina mandiri di rumah sendiri terpisah dari suami dan keluarga,’’ jelasnya.
Penina bersyukur mendapat dukungan kantornya LKBN Antara. ‘
’Support baik dari Biro Maluku, pimpinan pusat juga memberikan dukungan moril dan materi, dokter dari klinik Antara, dokter dari Dinas Kesehatan kota Ambon yang memantau kondisi kesehatan setiap hari, hingga dinyatakan negatif dan kembali beraktivitas normal,’’ papar Penina.
Dia mengaku belajar dari semua yang telah terjadi perilaku hidup bersih dan sehat harus menjadi kewajiban yang tak boleh ditoleransi, sayangi diri, keluarga dan lingkungan agar terhindar.

“Semoga pandemi ini segera berlalu dan terpenting stop stigmatisasi tetapi tingkatkan solidaritas dengan saling mendukung dan menguatkan, ‘’ harapnya.
Sementara tujuh jurnalis juga mengalami hal yang sama, diantaranya ES, PJ, E, R, P, D dan satu jurnalis senior, semuanya dari media lokal.
Rata-rata terpapar saat melakukan tugas jurnalistik dan tingginya interaksi di lokasi-lokasi liputan lapangan.
Baca juga: Wisata ke Maluku di Kala Pandemi, Ini Syarat dari Pemprov bagi Wisatawan
Data Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, sepanjang Maret hingga Desember 2020, ada 294 pekerja media yang positif Covid-19.
Jumlah ini mungkin bisa lebih banyak jika ada yang tidak melapor atau perusahaannya tidak mengumumkan ke publik, demikian informasi yang disebar melalui akun twitter AJI per 29 Desember 2020.
(*)