Virus Corona
10 Jurnalis di Maluku Terpapar Covid-19, dari OTG hingga Gejala Berat di Tahun 2020
Sepanjang pandemi di tahun 2020, sedikitnya 10 jurnalis di Maluku terpapar Covid19
Laporan Kontributor Tribunambon.com, Adjeng Hatalea
TRIBUNAMBON.COM,- Sepanjang pandemi di tahun 2020, sedikitnya 10 jurnalis di Maluku terpapar Covid19.
Virus ini menyerang Orang Tanpa Gejala (OTG) hingga gejala sedang ke berat.
Sat di antaranya yakni Insany Syahbarwaty, jurnalis TribunAmbon.com ini membagikan pengalamannya di laman Facebook-nya saat dievakuasi ke RSUD Haulussy Ambon, pada Sabtu (12/12/20) malam.
Insany berkisah jika akhirnya dilarikan ke RSUD Haulussy setelah dinyatakan positif Senin 7 Desember dan melakukan isolasi mandiri di rumahnya.
Baca juga: 1.257.641 Orang di Maluku Akan Terima Vaksin Covid 19, Berdasarkan Pemetaan Kelompok Sasaran
‘’Tapi ternyata isolasi mandiri adalah pilihan buruk bagi mereka yg memiliki gejala parah, batuk tiada henti, sesak nafas, dada sakit, demam tinggi, lidah pahit, muntah dan diare,’’ ungkap Insany.
Saat dilarikan ke rumah sakit, Insany mengaku kondisinya sangat buruk, keringat dingin, batuk non stop dan badan lemas.
Tonton Juga :
Ia becerita, setiba di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Haulussy, petugas ber-APD lengkap langsung menanganinya dari mencatat data KTP dan BPJS Kesehatan, serta menerima surat bukti positif dari tempat swab test.
‘’Saya langsung dipasangi oksigen, diinfus, ditensi, di cek jantung, di rontgen dan semua tindakan medis lainnya,’’ papar Insany.
Baca juga: Liburan Akhir Tahun di Ambon? Satgas Covid-19 Sebut Tingkat Kepatuhan Prokes Rendah
Lewat tengah malam, Insany dimasukan ke sebuah mobil ambulan kecil lalu dipindahkan ke ruang isolasi.
Seorang paramedik ber-APD lengkap menemaninya selama di dalam mobil gelap itu, meski ruang isolasi Covid-19 tidak jauh dari UGD namun setiap pasien diantar sesuai kondisi mereka masing-masing.
‘’Ada yang hanya didorong kursi roda tapi ada juga yang harus didorong dengan tempat tidurnya,’’ jelas Insany.
Insany menerima perawatan selama 10 hari dengan beragam jenis obat sesuai gejala yang dia alami.
‘’Belum ada obat khusus Covid, jadi pengobatannya berdasarkan gejala, jika demam diberi obat demam, jika batuk diberi obat batuk dan seterusnya, tapi antibiotik dan vitamin C cukup sering diberikan untuk pemulihan,’’ jelasnya.