Potret Pendidikan di Pulau Teor Maluku: Hanya Kelas Lima dan Enam Saja yang Ada Kursinya

Kurang memadainya sarana dan prasarana pendidikan di Maluku hingga kini masih menjadi permasalahan.

Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng
Caption: Sarana dan prasarana pendidikan yang tak memadai di SD Negeri Wermaf Lapang, Kecamatan Teor, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Kamis (05/11/2020) 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea

TRIBUNAMBON.COM - Kurang memadainya sarana dan prasarana pendidikan di Maluku hingga kini masih menjadi permasalahan.

Padahal hal tersebut menjadi faktor pendukung berhasilnya sebuah program pendidikan.

Kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan tersebut belum dirasakan oleh seluruh sekolah terlebih di daerah terpencil.

Sebut saja salah satu Sekolah Dasar (SD) yang ada di di ujung Pulau Seram Bagian Timur, yakni SD Negeri Wermaf Lapang, Kecamatan Teor, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).

Letaknya di bagian timur Pulau Teor, SBT, Maluku, sekolah ini menjadi satu-satunya SD di kawasan itu.

Memiliki setidaknya 174 siswa yang berasal dari empat desa, yakni Desa Mamur, Kampung Baru Wermaf Kampung Tengah, dan Desa Lapang Kampung Jawa.

SD Negeri Wermaf Lapang menjadi tumpuan masa depan bagi anak-anak di Pulau Teor. Sayangnya, sekolah tersebut tidak dilengkapi dengan fasilitas yang memadai.

Berdasarkan pantauan TribunAmbon.com di lapangan, Kamis (05/11/2020), siswa-siswi bahkan duduk beralaskan lantai semen selama mengikuti proses belajar mengajar.

Seorang guru Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di sekolah tersebut mengungkapkan, tidak semua kelas memiliki kursi.

Caption: Sarana dan prasarana pendidikan yang tak memadai di SD Negeri Wermaf Lapang, Kecamatan Teor, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Kamis (05/11/2020)
Caption: Sarana dan prasarana pendidikan yang tak memadai di SD Negeri Wermaf Lapang, Kecamatan Teor, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Kamis (05/11/2020) (Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng)

“Dari keenam kelas, hanya kelas lima dan enam saja yang ada kursinya. Sementara kelas lainnya tidak ada kursi. Jadi mereka (red-para siswa) duduk melantai saat mengikuti pelajaran di kelas,” ungkap seorang guru SD Negeri Wermaf Lapang, Maura Rumadhan kepada TribunAmbon.com saat ditemui di Desa Wemaf, Kecamatan Teor, Kabupaten SBT, Kamis (05/11/2020).

Sementara itu, secara keseluruhan bangunan sekolah juga tampak tua dan tak terurus. Gedung perpustakaan yang harusnya menjadi pusat belajar siswa, kini dimanfaatkan sebagai ruang guru. Pasalnya, tidak banyak buku yang disediakan di perpustakaan tersebut.

Selain itu, tidak ada pagar yang membatasi antara bangunan sekolah dengan pemukiman warga sehingga konsentrasi siswa kadang terganggu dengan orang luar yang berlalu lalang di halaman sekolah terutama ketika jam pelajaran sedang berlangsung.

Permasalahan lain yang dihadapi para siswa maupun guru di sekolah tersebut adalah jaraknya yang jauh dari desa-desa lainnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Ambon dan Sekitarnya Jumat 6 November 2020: Piru Hujan Ringan di Siang Hari

Baca juga: Rusak Tak Kunjung Diperbaiki hingga Sebabkan Kecelakaan, Warga Tutup Jalan di Gadihu Kota Ambon

Baca juga: Tolak Solusi Dinas PU, Warga Gadihu Minta Jaminan Perbaikan Total dari Wali Kota Ambon

Mereka harus berjalan kaki berkilo-kilo meter dari desa asal untuk bisa mencapai sekolah yang terletak di Desa Wermaf itu. Tidak ada akses jalan untuk dilewati kendaran darat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved