Sagu Gula, Camilan Spesial Orang Ambon yang Kini Sulit Dijumpai
Camilan yang terbuat dari sagu asli Maluku dan bentuknya yang unik mampu membuat siapa saja yang pernah mencobanya ingin kembali ke Ambon.
Mulai dari mengambil peran mengayak sagu atau memanaskan porna hingga mengemas pesanan orang.
Kata dia, Oma Tin merupakan sosok yang luar biasa. Kecintaannya terhadap pekerjaannya membuat ia selalu bahagia.
“Oma Tin itu sosok yang tangguh,” Ujarnya bangga.
Dia menuturkan, Oma Tin mengekspresikan perasaannya lewat setiap gerakan yang ia lakukan ketika membuat sagu gula.
Terkadang, meski sakit ia harus kembali ke dapur untuk memperoleh energi baru melalui setiap gerakan yang ia ciptakan bersama porna kesayangannya.
Untuk itu, lanjut Ety, Oma Tin perlu ditemani dan dibantu ketika sedang di dapur.
Sagu gula buatan Oma Tin sudah menjadi langganan semua kalangan.
Tak hanya di Kota Ambon saja, pendatang dari daerah luar biasanya melakukan pemesanan untuk dibawa sebagai ole-ole ketika kembali ke daerah asal mereka.
Pemesanan yang dilakukan pun tidak untuk memenuhi meja sarapan atau ngeteh sore saja, tetapi juga berbagai kegiatan pemerintahan atau acara resmi lainnya pun diterima Oma Tin.
Dalam sehari, pemesanan bisa mencapai 300 hingga 1.000 lempeng sagu gula.
Setiap porna memiliki 14 cetakan yang menghasilkan 14 lempeng.
Satu lempeng sagu gula dihargai Rp 1.500.
“Sagu gula yang pesan banyak, khususnya yang mau berangkat ke luar Kota. Sagu gula buatan oma ini bisa bertahan hingga 5 hari,” kata Ety.
Oma Tin bahkan memberikan tips bagi penikmat sagu gula yang ingin menyantapnya selagi panas, selain dengan cara mendatangi dapurnya langsung atau bisa juga dipanaskan dengan menggunakan penanak nasi.
Cukup diletakan di atas penanak nasi untuk menghangatkan sagu gula kembali.
Bagi anda yang ingin mencicipi sagu gula buatan Oma Tin, harus melakukan pemesanan terlebih dahulu agar bisa diproses oleh Oma Tin.
“Biasanya harus pesan dulu barulah oma bikin. Namun, setiap hari pasti ada yang pesan,” Ucap Ety. (*)