Virus Corona di Ambon

Pandemi Covid-19, Pendapatan Penjual Takjil di Kota Ambon Turun hingga 50 Persen

"Biasanya bisa dapat di atas satu juta, tapi sekarang turun sekali. Sehari hanya 600 ratus ribu," kata penjual takjil, Cindrawati Hamja.

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Kontributor TribunAmbon.com/Adjeng
Memasuki minggu keenam pandemi Covid-19 mempengaruhi penurunan pendapatan penjualan makanan berbuka puasa atau takjil selama Ramadan 1441 Hijriah di Kota Ambon 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea

TRIBUNAMBON.COM - Pandemi Covid-19 juga berdampak bagi masyarakat, khususnya penjual takjil makanan berbuka puasa Ramadhan 1441 Hijriah di Kota Ambon.

Para penjual takjil ini mengalami penurunan pendapatan akibat pandemi.

Seperti halnya dialami oleh salah seorang penjual takjil di kawasan Masjid Al-Fatah, Jalan Sultan Babullah, Kelurahan Honipopu.

Dirinya mengaku mengalami penurunan pendapatan hingga 50 persen.

"Biasanya bisa dapat di atas satu juta, tapi sekarang turun sekali. Sehari hanya 600 ratus ribu," kata penjual takjil, Cindrawati Hamja kepada TribunAmbon.com.

Dibandingkan dengan Ramadan di tahun-tahun sebelumnya, baik Cindrawati maupun penjual takjil lainnya memperoleh pendapatan yang cukup tinggi dari hasil lapak musiman mereka.

Pemkot Ambon Akan Berikan Bantuan Sembako Bagi 4.500 Mahasiswa Kos di Ambon

Di Tengah Pandemi Covid-19, Lebih dari 30 Masjid di Kota Ambon Masih Gelar Tarawih Berjamaah

Pasalnya setiap Ramadan tiba, mereka bisa membuat berbagai macam takjil dalam jumlah yang banyak dengan mempertimbangkan permintaan pasar.

Terlebih langganan mereka tidak hanya dari kaum muslim yang menjalankan ibadah puasa saja namun juga dari umat Kristiani.

Pasalnya sebagian besar jenis takjil khas Maluku hanya bisa ditemui saat Ramadan tiba, misalnya kue Asida.

Namun, di masa pandemi covid-19 ini larangan keluar rumah kecuali untuk hal-hal mendesak menjadi salah satu penyebab  omzet para penjual takjil ini menurun.

Selain itu, sekolah dan perkantoran juga ikut diliburkan membuat pemesanan dalam jumlah banyak pun menurun.

Jika biasanya ada acara buka puasa bersama, orang-orang dari berbagai latar belakang akan ikut meramaikan kawasan ini untuk memborong.

Komunitas-komunitas anak muda yang melakukan aktivitas bagi-bagi takjil gratis ikut memesan dari penjual di sini, begitu juga pengendara yang sekedar mampir untuk mmbeli buah tangan untuk keluarga di rumah.

Pemandangan tersebut tak lagi ditemui di selama Ramadan 1441 Hijriah ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved