Virus Corona
Cerita Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19, Gelisah: Mau Berhenti Tapi Dapat Uang dari Mana
Wabah corona (covid-19) masih saja menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Indonesia, lantaran penyebarannya yang kian masif.
"Saya tidak sebut itu positif ya, intinya dimakamkan sesuai protap pemakaman Covid-19. Itu tiap hari ada 2-3 yang dimakamkan," ucap dia.
Tiap harinya, kata Yayan, pihaknya menyiapkan lima lubang untuk pemakaman Covid-19 di TPU Padurenan.
Hal itu dilakukan agar lebih cepat ketika ada warga kasus Covid-19 yang hendak dimakamkan.
"Jadi begitu terisi, digali kembali. Begitu untuk persiapan saja agar tidak kewalahan nantinya," jelas dia.
Yayan menambahkan dalam proses pemakaman para petugas dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD).
Jenazah juga sudah dilakukan pembungkusan dan dimasukkan ke dalan peti sesuai standar WHO.
Sehingga terbilang aman terhadap para petugas tersebut.
"Insya Allah aman, karena kita lengkapi APD dan jalani prosedur sesuai standar WHO.
"APD itu sekali pakai dan wajib bersihkan diri usai proses pemakaman. Petugas pemakaman juga kita berikan vitamin," papar dia.
Sebelumnya diberitakan, kasus Covid-19 di Kota Bekasi terus mengalami peningkatan.
Per harinya rata-rata ada penambahan dua kasus positif Corona.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan bahwa peningkatan kasus Covid-19 cukup tinggi.
Kasus positif Covid-19 dari Minggu (5/4/2020) ada 54 bertambah dua menjadi 56 pada Senin (7/4/2020).
"Kan per 6 jam ini peningkatannya luar biasa. Sekarang ini sudah 700 lebih ODP dan PDP.
"Tadi malam naik lagi yang positif, tapi saya dapat kabar ada 13 yang dinyatakan positif sudah pulang, sembuh," kata Rahmat kepada awak media di Stadion Patriot Candrabaga, pada Senin (6/7/2020).
Sedangkan untuk yang meninggal terkonfirmasi positif Covid-19 ada sebanyak satu orang.
Sementara meninggal karena kasus khusus ada sebanyak 37. Semuanya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Padurenan.
"Semuanya di TPU Padurenan, tidak ada di tempat lain. Fokus di situ.
"Termasuk yang penyakit khusus, mereka kan terduga Covid-19," kata Rahmat.
Oleh karena itu, Rahmat meminta masyarakat mematuhi aturan pemerintah soal pembatasan aktivitas dan menjaga kesehatan.
Pihaknya bersama Polres dan Kodim bakal menindak tegas dengan mengamankan mereka yang masih nongkrong ke sebuah rumah singgah dekat TPU Padurenan.
"Itu penyakit, itu pandemik yang harus kita, tinggal masyarakat mematuhi, memaknai apa yang diimbau, apa yang diarahkan.
"Ya apa yang diminta oleh pemerintah itu harusnya ya diikuti," papar dia. (MAZ)
(Wartakotalive.com/Muhammad Azzam)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul KISAH Petugas Makam Jenazah Covid-19 di TPU Padurenan Bekasi Lawan Rasa Cemas dan Takut