Virus Corona di Ambon
Asa dalam Keterbatasan Fasilitas Pendidikan dari Desa Polin Maluku, di Tengah Pandemi Corona
Beralaskan tikar sederhana sekelompok bocah tampak serius dalam aktifitas belajar di Desa Polin, Kecamatan Siwalalat, Seram Bagian Timur, Maluku.
Selain itu, akses internet juga sangat terbatas membuat metode belajar kelompok jadi pilihan.

"Aktifitas belajar kelompok juga direspon baik oleh wali murid. Mereka juga diminta berpartisipasi dalam mengawasi jam belajar anak termasuk interaksi sosial mereka," tuturnya.
Sementara itu, menurut tenaga pengajar, meski Corona menjadi pandemi yang mempengaruhi kondisi masyarakat, namun hiruk pikuknya seperti tidak sampai ke telinga para siswa.
Mereka tetap menikmati hari tanpa sedikit pun kekhawatiran.
Kebijakan merumahkan aktifitas sekolah malah disambut gembira.
"Begitulah anak-anak, bermain masih jadi fokus mereka," ungkap Guru Wali kelas 6, Nafisa Tohiyano menjawab kondisi para siswa.
Meskipun belajar kelompok menjadi pilihan paling efektif, namun ketersediaan buku tematik menjadi kendala besar.
Guru hanya memiliki satu buku pegangan dan beberapa buku tematik.
Alhasil, satu buku untuk satu kelompok belajar.
• Pemkot Ambon Wajibkan Masyarakat Gunakan Masker Kain, Antisipasi Penyebaran Virus Corona
• Cegah Penyebaran Virus Corona, Pesisir Pantai Kawasan Amahusu Ambon Ditutup
• BREAKING NEWS: Jumlah Pasien Positif Corona 2.738 Orang Per 7 April 2020, 221 Meninggal, 204 Sembuh
Mensiasati keterbatasan kelengkapan belajar, Guru membaca dan memberikan penjelasan, selebihnya diberikan tugas.
Aktifitas belajar kelompok bakal menjadi bahan untuk nilai rapor dengan spesifikasi penilaian mulai dari kehadiran, sikap siswa hingga tugas, baik tugas mandiri maupun kelompok.
"Ujian sekolah ditiadakan, jadi penilaian dilakukan selama aktifitas belajar kelompok," ujarnya
Dengan kondisi demikian, para guru memiliki tanggung jawab lebih, tidak hanya mendorong siswa untuk aktif dan fokus belajar.
Juga mengawasi aktifitas mereka secara penuh agar jarak interaksi tetap terjaga.
"Mereka juga diarahkan untuk selalu mencuci tangan sebelum memulai aktifitas belajar kelompok," pungkasnya.
(*)