TERKINI - Total 20 Orang Meninggal Dunia dalam Gempa 6.8 SR Ambon, 2000 Jiwa Mengungsi

Laporan terbaru BPBD Maluku mencatat jumlah korban meninggal dalam gempa 6.8 SR menjadi 20 orang, jumlah pengunsi sekitar 2000 jiwa.

Editor: Fitriana Andriyani
Twitter @BNPB_Indonesia
Laporan terbaru BPBD Maluku mencatat jumlah korban meninggal dalam gempa 6.8 SR menjadi 20 orang, jumlah pengunsi sekitar 2000 jiwa. 

11. Tikar

12. Alat penerang(lampu atau senter)

13. Tandom air dan MCK

14. Trauma Hilling untuk anak3, bayi dan remaja

Kumpulan Video dan Foto Gempa Ambon, Warga Lihat Keretakan Jalan Pelabuhan hingga Lari ke Gunung

Dikabarkan sebelumnya, BMKG Maluku menginformasikan gempa 6.8 SR mengguncang wilayah Ambon dan sekitanrnya, Kamis (26/9/2019) pukul 08:46:45 WITA.

Berdasarkan titir koordinatnya, gempa terjadi di 3.38 derajat LS dan 128.43 derajat BT.

Secara geografis gempa terjadi di 9 km tenggara Kairatu, Seram Bagian Barat dan 32 km barat laut Saparua, Maluku Tengah atau 40 km timur laut Ambon.

Pusat gempa berada di darat pada kedalaman 10 km dan dirasakan (MMI) V Ambon, V Kairatu, II-II Paso, II Banda.

Sejumlah gempa susulan juga terjadi di wilayah sekitar titik gempa, pasca getaran 6.8 SR ini.

Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari.

I MMI

Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

III MMI

Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

IV MMI

Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Semua orang di rumah keluar.

Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.

Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah.

Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

XII MMI

Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved