TERKINI - Total 20 Orang Meninggal Dunia dalam Gempa 6.8 SR Ambon, 2000 Jiwa Mengungsi

Laporan terbaru BPBD Maluku mencatat jumlah korban meninggal dalam gempa 6.8 SR menjadi 20 orang, jumlah pengunsi sekitar 2000 jiwa.

Editor: Fitriana Andriyani
Twitter @BNPB_Indonesia
Laporan terbaru BPBD Maluku mencatat jumlah korban meninggal dalam gempa 6.8 SR menjadi 20 orang, jumlah pengunsi sekitar 2000 jiwa. 

TRIBUNAMBON.COM - Laporan terbaru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Maluku mencatat jumlah korban meninggal dalam gempa 6.8 SR menjadi 20 orang.

Jumlah korban meninggal dunia tersebut berasal dari beberapa wilayah yang berbeda.

Berdasarkan informasi yang TribunAmbon.com dari BPBD Maluku, hingga Kamis (26/9/2019) pukul 18.00 WIB, beberapa korban belum teridentifikasi.

Adapun daftar korban meninggal dunia yang dilaporkan oleh BPBD Ambon, antara lain:

Kompor Terjatuh Akibat Gempa Ambon 6.8 SR Sebabkan Kebakaran, 8 Bangunan Hangus

UPDATE Dampak Gempa Ambon 6.8 SR, 5 Warga Meninggal Dunia, Belasan Terluka

- Batu Kuda Tial korban meninggal dunia sebanyak 3 orang

- 1 orang lembah Agro, Bayi Nanlohi Meninggal Dunia

- Ny. Narti

- Frans Masi

- 6 orang meninggal dunia di Desa Liang a.n. Halimah Samual, La. Na'i, Wa Ona, Anisa Maruapey, Hamid Laisou dan cucu Hasam Laisou

- 3 orang meninggal dunia di Desa Waai a.n. Ibu Tine Tuasela, Bpk. Semi Kadidu dan Minggus Souhoka

- 3 orang meninggal dunia di Waisamu, kabupaten Seram Bagian Barat an. Hj. Sansia, Aditya dan Johan

- 2 orang belum teridentifikasi

Plt kapusdatinmas BPBD Maluku Agus Wibowo menegaskan hingga saat ini, jumlah korban yang tercatat oleh BPBD Maluku adalah 20 jiwa.

Selain korban meninggal dunia, ratusan warga mengalami luka, satu di antaranya mengalami luka berat.

Adapun rincian korban luka akibat gempa 6.8 SR Ambon adalah sebagai berikut:

1. 6 orang Luka Ringan di Kampung Iha Desa Liang

2. Kurang lebih 100 orang luka-luka akibat gempa di Desa Liang

3. 1 orang Luka Berat di Desa Waisama Kabupaten Seram Bagian Barat an. Jono

Porak Poranda Kampung Bek Timnas Indonesia di Liang Akibat Guncangan Gempa Ambon

Tak hanya data korban, BPBD Maluku juga melaporkan berbagai kerusakan rumah dan sarana prasarana akibat gempa 6.8 SR, antara lain:

1. Dusun Tanah Merah, Negeri Liang(Kab. Malteng)

- 20 unit Rumah Rusak Sedang

- 8 unit rumah rusak berat

- 1 buah bengkel

2. Kampung Iha, Desa Liang(Kab. Malteng)

- 25 unit Rumah Rusak sedang hingga berat(sementara proses identifikasi)

- 1 unit masjid Rusak Ringan

- pagar masjid Rusak Berat

- Sekolah MTs 3 ruang belajar mengalami rusak ringan

- 1 unit MCK Rusak Ringan

- Tempat Pengungsian berada pada 3 titik(Lahan Kosong dan Masjid)

3. Dusun Waihula , Desa Liang (Kqb. Malteng), 7 unit Rumah Rusak Total, dan 5 unit rumah rusak sedang (Mengungsi di sekitar rumah, tempat yang aman)

4. Belum termasuk kerusakan rumah di Dusun Wainuru Desa Liang(Kab. Malteng)

5. Belum termasuk kerusakan rumah di dusun tanah merah, negeri Liang(Kab. Malteng)

6. Kerusakan pada Tower Lonceng Gereja Silo Kota Ambon

3 Orang Meninggal Akibat Gempa Ambon 6.8 SR, 3 Luka, Jalan dan Bangunan Rusak Parah

Gempa Ambon, 2 Anggota Polair Polda Maluku Loncat Terjun ke Laut

Jumlah pengungsi diperkirakan mencapai 2.000 jiwa, adapun kebutuhan mendesak yang diperlukan oleh pengungsi antara lain:

1. Terpal/tenda pengungsi

2. Makanan bayi

3. Makanan dan minuman bagi pengungsi

4. Obat-obatan

5. Pampers untuk bayi

6. Pembalut untuk wanita

7. Air Mineral

8. Makanan Instan

9. Selimut

10. Matras

11. Tikar

12. Alat penerang(lampu atau senter)

13. Tandom air dan MCK

14. Trauma Hilling untuk anak3, bayi dan remaja

Kumpulan Video dan Foto Gempa Ambon, Warga Lihat Keretakan Jalan Pelabuhan hingga Lari ke Gunung

Dikabarkan sebelumnya, BMKG Maluku menginformasikan gempa 6.8 SR mengguncang wilayah Ambon dan sekitanrnya, Kamis (26/9/2019) pukul 08:46:45 WITA.

Berdasarkan titir koordinatnya, gempa terjadi di 3.38 derajat LS dan 128.43 derajat BT.

Secara geografis gempa terjadi di 9 km tenggara Kairatu, Seram Bagian Barat dan 32 km barat laut Saparua, Maluku Tengah atau 40 km timur laut Ambon.

Pusat gempa berada di darat pada kedalaman 10 km dan dirasakan (MMI) V Ambon, V Kairatu, II-II Paso, II Banda.

Sejumlah gempa susulan juga terjadi di wilayah sekitar titik gempa, pasca getaran 6.8 SR ini.

Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari.

I MMI

Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

III MMI

Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

IV MMI

Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Semua orang di rumah keluar.

Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.

Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah.

Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

XII MMI

Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved