Hilangnya 21 ABK KM Mina Sejati Masih Jadi Misteri, Ini Berbagai Upaya untuk Temukan Korban

Sebanyak 21 ABK KM Mina Sejati belum ditemukan, inilah berbagai upaya yangd ilakukan untuk mencari korban dan pelaku pembantaian di Laut Aru.

Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty
Sebanyak 21 ABK KM Mina Sejati belum ditemukan, inilah berbagai upaya yangd ilakukan untuk mencari korban dan pelaku pembantaian di Laut Aru. 

“Selain karena kita dapat informasi dua jenazah ditemukan, kita juga mendapat informasi kalau ada nelayan yang melihat bangkai KM Mina Sejati terapung di laut Aru,” ujarnya.

Dia menambahkan pihaknya saat ini masih terus menunggu perkembangan dari lapangan, jika memungkinkan Basarnas Ambon akan kembali menambah satu kapal untuk membantu proses pencarian para korban.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat yang dihubungi secara terpisah mengatakan saat ini tim gabungan dari Polda Maluku juga telah dikerahkan untuk mencari para korban insiden KM Mina Sejati tersebut.

“Kemarin sudah diberangkatkan, tim terdiri dari pasukan Brimob dan juga personel Polairud Polda Maluku, tim ini dipimpin langsung oleh Wadir Polairud Polda Maluku,” katanya.

TERKUAK Penyebab Pembantaian ABK KM Mina Sejati, Bermula dari Perselisihan hingga Aksi Saling Bunuh

Kronologi Pembantaian KM Mina Sejati, Hilangnya 20 ABK dan 3 Pelaku Masih Jadi Misteri

Dihantam Gelombang 4 Meter, Tim SAR Batal Cari ABK KM Mina Sejati

Anggota Tim SAR Pos Tual yang dikerahkan untuk mencari 21 penumpang KM Mina Sejati yang hilang di laut Aru, Maluku batal melakukan misi pencarian.

KN Bharata yang mereka tumpangi diterjang ombak setinggi 4 meter saat berada di perairan Kepulauan Kei, Maluku Tenggara.

Anggota Tim SAR Pos Tual bertolak dari Pelabuhan Tual pada Selasa (27/8/2019) malam sekitar pukul 22.00 WIT.

Namun, setelah dua jam berlayar, mereka diterjang gelombang tinggi dan akhirnya kembali ke Pelabuhan Tual.

“Tim kembali setelah dihantam gelombang tinggi 3-4 meter di Laut Kei, jadi kita tidak lanjut lagi ke lokasi pencarian karena cuaca buruk dan gelombang yang sangat tinggi,”kata Kepala Basarnas Ambon, Muslimin kepada Kompas.com, Rabu (28/8/2019).

Sehari sebelumnya, tim gabungan SAR Pos Tual bersama anggota KPLP Tual juga tidak bisa melanjutkan perjalanan ke lokasi pencarian karena Kapal KN 364 milik KPLP yang ditumpangi juga diterjang gelombang tinggi.

“Tim gabungan SAR Tual dan KPLP Tual juga tidak bisa kembali karena gelombang sangat tinggi,”kata Muslimin.

Menurut Muslimin, selain cuaca yang buruk, jarak tempuh ke lokasi pencarian korban juga membutuhkan waktu yang sangat lama yakni lebih dari 6 jam perjalanan.

“Jaraknya dari Tual itu 104,76 mil jadi kalau kita gunakan KN Bharata itu waktu tempunya paling cepat 6 jam,”katanya.

Meski terkendala cuaca buruk di laut, namun Muslimin mengatakan pihaknya akan tetap kembali melakukan operasi pencarian terhadap ABK KM Mina Sejati yang menjadi korban pembunuhan tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved