Bentrok di Hunuth
Kepulangan Pengungsi Hunuth Naik Truk jadi Sorotan, Pemerintah Dinilai Abai Fasilitasi Korban
Kepulangan ratusan warga Desa Hunuth yang sempat mengungsi pasca-insiden pembakaran rumah pada Selasa (19/8/2025) menjadi perhatian publik.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Mesya Marasabessy
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kepulangan ratusan warga Desa Hunuth yang sempat mengungsi pasca-insiden pembakaran rumah pada Selasa (19/8/2025) menjadi perhatian publik.
Sorotan tajam datang dari praktisi hukum dan konten kreator, Herberth Dadiara, yang menilai Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kota Ambon tidak peka dan terkesan abai terhadap kondisi para korban.
Diberitakan sebelumnya, kepulangan ratusan warga Desa Hunuth ini berlangsung sejak Jumat (22/8/2025).
Mereka dikawal ketat oleh aparat gabungan dari Polda Maluku, Polsek Teluk Ambon, serta TNI Koramil 01 Baguala.
Warga yang kembali adalah mereka yang rumahnya tidak mengalami kerusakan parah atau terbakar saat insiden pecah.
Tercatat, sebanyak 42 laki-laki, 46 perempuan, 6 lansia, 15 pelajar, dan 5 anak-anak telah dipulangkan.
Selain itu, 54 KK dari Kantor Balai Desa Poka, 65 KK dari berbagai desa di sekitarnya, serta 50 KK dari Desa Nania juga telah kembali ke rumah masing-masing.
Baca juga: 543 Peserta Berlari di SBAM Fun Run 2025 Swiss-Belhotel Ambon
Baca juga: Perkuat Sinergi Sektor Kesehatan, BPOM Ambon Hadiri Muswil IDI Maluku
Pemerintah Dianggap Abai
Meskipun proses pemulangan telah dimulai, Herberth Dadiara menyoroti cara pemulangan yang menurutnya tidak layak.
Ia mengungkapkan keprihatinannya melihat para pengungsi harus kembali dengan menumpangi truk terbuka, terutama saat Ambon masih diguyur hujan.
"Ini sangat disayangkan. Kasus ini adalah salah sasaran, dan masyarakat Hunuth menjadi korban. Perjalanan yang cukup panjang seharusnya diiringi dengan perhatian ekstra dari pemerintah," ujar Dadiara yang juga aktif mengkritisi kebijakan pemerintah melalui media sosial.
Menurutnya, Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon seharusnya menggunakan aset bus yang mereka miliki untuk memfasilitasi kepulangan para pengungsi dengan lebih manusiawi.
"Sangat disayangkan, aset yang ada tidak digunakan untuk membantu masyarakat yang sedang berduka," tambahnya.
Tuntut Penangkapan Pelaku Pembakaran Rumah
Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Jazirah Leihitu Salurkan Bantuan ke Pengungsi Hunuth |
![]() |
---|
Polda Maluku Tangani Kasus Pembakaran Rumah di Hunuth, Tegaskan Proses Hukum Tanpa Pandang Bulu |
![]() |
---|
Ini Data Kerusakan Aksi Pembakaran Rumah Warga Hunuth, Sebagian Pengungsi Pulang |
![]() |
---|
Dikawal Ketat Aparat, Ratusan Warga Hunuth Dipulangkan dari Lokasi Pengungsian |
![]() |
---|
Bentrokan Pelajar Memicu Pembakaran, AMGPM Desak Polisi Bertindak Cepat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.