Malteng Hari Ini

Perlu Rp 400 Ribu dari Masohi ke Wahai Seram Utara, Menantang Keloknya Jalan SS

Seram Utara adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah yang terletak di bagian utara Pulau Seram.

Silmi Suailo
HATU SAKA - Nampak Gunung Hatu Saka di Pegunungan Seram Utara, Maluku Tengah, Rabu (13/8/2025). 

Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo 

‎‎MALTENG, TRIBUNAMBON.COM - Bukan hanya waktu tempuh yang terbilang jauh, rupanya isi dompet juga mesti berisi jika hendak bepergian ke Seram Utara.

Seram Utara adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah yang terletak di bagian utara Pulau Seram, dengan pusat administrasi di Wahai. 

Luasnya sekitar 7.173 km⊃2;, mencakup 20 desa, dan perkiraan jumlah penduduk sekitar 21.700 jiwa per tahun 2024.

Baca juga: PLN UIW MMU dan Kejati Maluku Perkuat Sinergi Kelembagaan Lewat Kunjungan Silaturahmi

Diperlukan sekurangnya Rp. 400 ribu untuk transportasi pulang pergi dengan kendaraan taxi roda empat dari Kota Masohi ke Kota Kecamatan Seram Utara itu. 

‎Beban biaya itu cukup fantastis per orang untuk perjalanan kurang lebih lima jam dengan lintasan jalan berkelok.

‎Lepas pertigaan Waipia, Kecamatan Teon Nila Serua (TNS) Maluku Tengah, 20 menit dari Kota Masohi, mesin kendaraan mulai berpacu dengan Keloknya jalan Lintas Trans Seram yang kerap dinamai Jalan 'SS'. 

Baca juga: Perkiraan Cuaca di Maluku Kamis 14 Agustus 2025, Ambon dan Pulau Buru Hujan Sisanya Berawan

‎Tanjakan berkelok, beberapa lubang jalan, serta jebolnya beberapa titik infrastruktur jalan akan menemani sepanjang perjalanan. 

‎Area Hutan Waipia, masih asri tutupan hutan hujan terbilang rapat, disaat musim hujan akan disambut awan kabut sepanjang jalan.

‎Pakis abadi nampak berjejer tumbuh subur di samping ruas jalan. 

‎Selepas Hutan Waipia, memasuki Hutan Lumuting, salah satu ruas jalan turunan yang kerap terjadi kecelakaan. 

‎Demikian informasi dari Fifin, salah satu operator sekolah di Negeri Kabauhari yang ikut serta dalam perjalanan 'Expedisi Pendidikan di Manusela', Rabu (13/8/2024). 

‎"Disini area yang paling banyak terjadi kecelakaan, baik motor maupun mobil," cetusnya.

‎Waktu menunjukan 15.52 WIT, terdapat tempat istirahat 'Warung Makan Hatu Saka' milik warga Saleman, Kecamatan Seram Utara.

‎Rumah makan Hatu Saka berhadapan dengan Gunung Batu yang tinggi menjulang, serta dikelilingi hutan tropis. 

‎Rehat sejenak melepas penat berkendara, terlebih tersedia akses internet dari perangkat Starlink. 

‎Namun, ini masih seperempat perjalanan ke Wahai, Kecamatan Seram Utara.

‎Diperkirakan sampai di Wahai sekira pukul 20.00 WIT. 

‎"Kita sampai jam 20.00 WIT malam, masih jauh perjalanan," tukas Fifin. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved