Maluku Terkini
Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Moa, Guru Dibekali Etnopedagogi dan Deep Learning
Keterbatasan perangkat pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi modern dengan nilai-nilai lokal menjadi salah satu kendala utama.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Ode Alfin Risanto
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
TRIBUNAMBON.COM - Pendidikan di wilayah perbatasan, terutama di pulau-pulau kecil, kerap dihadapkan pada tantangan besar.
Keterbatasan perangkat pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi modern dengan nilai-nilai lokal menjadi salah satu kendala utama.
Untuk mengatasi hal ini, kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) hadir di Kecamatan Moa, Maluku, dengan tujuan utama meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa.
Baca juga: Ribuan Warga Saksikan Lomba Gerak Jalan Indah HUT ke-80 RI di Kota Tual
Kegiatan PKM yang dibiayai oleh DRTPM Kemendiktisaintek ini berfokus pada peningkatan literasi digital para guru sekaligus memperkenalkan konsep etnopedagogi dan deep learning.
Etnopedagogi sendiri adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang memadukan nilai-nilai budaya lokal ke dalam kurikulum, sementara deep learning mengacu pada penggunaan teknologi untuk memperdalam pemahaman siswa.
Acara ini berlangsung dari tanggal 22 hingga 29 Juli 2025 di sekolah dasar Gugus Moa Barat.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh beberapa permasalahan, di antaranya minimnya perangkat pembelajaran yang menggabungkan etnopedagogi dan deep learning, rendahnya keterampilan guru dalam menggunakan teknologi, serta sulitnya akses terhadap teknologi yang relevan.
Kegiatan diawali dengan pembukaan pada 22 Juli yang dihadiri oleh Ketua Tim PKM, Fransheine Rumtutuly, dan Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah Gugus Moa Barat, Tabita Tiau.
Dalam sambutannya, Tabita berharap program serupa dapat diperluas untuk seluruh guru SD di Kecamatan Moa.
Sosialisasi etnopedagogi disampaikan oleh Fransheine Rumtutuly, memberikan pemahaman tentang cara menggabungkan nilai-nilai lokal ke dalam materi pelajaran.
Pada 24 Juli, Dovila Johanz, melanjutkan dengan materi deep learning, memperkenalkan guru pada pendekatan pembelajaran yang didukung oleh teknologi.
Bagian paling menarik dari pelatihan ini adalah sesi praktik yang dipandu oleh pemateri Sigit Sugiarto.
Para guru diajak untuk memanfaatkan berbagai aplikasi seperti Canva, Gamma, ChatGPT, Quizizz, Gemini, dan Kahoot untuk membuat perangkat pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik.
Pada 29 Juli, para guru langsung mempraktikkan penggunaan aplikasi tersebut.
Tolak Perhentian Operasional PT.SIM, Gubernur Maluku Segera Panggil Bupati SBB |
![]() |
---|
Terbukti Korupsi Dana Desa Kades Jambu Air di Aru, Divonis 5 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Tindak Pidana Pencucian Uang, Richard Louhenapessy Dituntut 2,8 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Delapan Pejabat Pelni Diperiksa di Kejari Jakarta Timur tuk Kasus PT. Dok Waiame |
![]() |
---|
Lindungi Hak dan Ruang Hidup, Masyarakat Rumpun Alar Aru Sepakat Lakukan Pemetaan Wilayah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.