SBT Hari Ini
Festival Manggaia Fanga Tatanusi: Angkat Pangan Lokal Identitas Budaya Masyarakat Kian Darat SBT
Mengusung tema “Peran Pangan Lokal dalam Kebudayaan”, kegiatan ini guna memperingati Hari Kebudayaan Nasional Tahun 2025.
Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Mesya Marasabessy
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Haliyudin Ulima
BULA, TRIBUNAMBON.COM – Warga Negeri Kian Darat, Kecamatan Kian Darat, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) antusias mengikuti Festival Manggaia Fanga Tatanusi yang digelar oleh Pemuda dan Lapak Baca Kian, Senin (20/10/2025).
Dengan mengusung tema “Peran Pangan Lokal dalam Kebudayaan”, kegiatan ini guna memperingati Hari Kebudayaan Nasional Tahun 2025.
Kegiatan tersebut juga menjadi ruang bagi masyarakat untuk merawat budaya dan memperkenalkan kembali kekayaan pangan lokal yang mulai tergeser oleh makanan modern.
Baca juga: Telkomsel Sukses Gelar Pattimura Sinergy Street Fest Edisi Pertama
Festival ini menghadirkan dua agenda utama yakni Dialog Publik yang berlangsung di SDN 1 Kian Darat, dan Demo Masak serta Pameran Kuliner Lokal yang digelar di Lapangan Sepak Bola Negeri Kian.
Ketua Panitia, Zulfahmi Boufakar, mengatakan festival ini merupakan langkah awal untuk menghidupkan kembali semangat masyarakat dalam menjaga dan melestarikan kuliner serta pangan khas daerah.
“Kegiatan ini bentuk dari upaya merawat budaya masyarakat Negeri Kian Darat. Kami berharap pelestarian budaya dan pangan lokal tumbuh dalam kehidupan masyarakat, terutama generasi muda di era modern ini,” ujarnya.
Perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX, Santy Nurlette, mengapresiasi pelaksanaan festival ini sebagai langkah penting dalam memperkuat identitas budaya daerah.
“Banyak budaya yang ditampilkan dalam festival ini. Kami berharap kegiatan seperti ini terus digelar demi merawat kearifan lokal masyarakat Kian Darat,” tuturnya.
Baca juga: Pameran Livin Festival, Masyarakat Jadi Semakin Mudah Dapatkan Informasi Pertanahan
Pihaknya menilai kegiatan tersebut menjadi sarana edukasi penting bagi masyarakat dan generasi muda tentang nilai gizi pangan lokal.
“Pangan lokal kita sangat beragam dan gizinya lebih baik dibandingkan pangan konvensional. Pelestarian ini penting agar generasi muda tahu dan bangga dengan kuliner daerahnya sendiri,” jelasnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga SBT, Afifudin Rumakway menekankan pentingnya literasi budaya di tengah gempuran modernisasi.
“Masyarakat dan generasi muda harus memperkuat literasi budaya agar mengenal lebih dekat kearifan lokal. Harapannya literasi kebudayaan terus tumbuh untuk menjawab tantangan zaman,” katanya.(*)
| Minim Intervensi Program Daerah, Ekonomi SBT Alami Perlambatan |
|
|---|
| Pertumbuhan Ekonomi Seram Bagian Timur Masih Didominasi Sektor Pertanian, Perikanan dan Konstruksi |
|
|---|
| 198 Desa di SBT Potensi Bermasalah Soal Dana Desa, Inspektorat Fokus Pembinaan Bukan Penindakan |
|
|---|
| Inspektorat SBT Pilih Selamatkan Uang Negara daripada Jerat Hukum Pelaku Penyimpangan |
|
|---|
| Belum Ada Laporan Resmi, Inspektorat SBT Tetap Panggil Mantan Pejabat Desa Airnanang Soal Dana Desa |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.