“Maluku seng (Tidak) butuh provokator, Maluku butuh damai,” pungkasnya.
Diketahui, kasus bermula dari tawuran antar pelajar di depan pangkalan ojek BIB, Desa Waiheru, pada Selasa (19/8/2025) sekitar pukul 13.30 WIT.
Perkelahian ini menewaskan AP, seorang pelajar SMK Negeri 3 Ambon.
Tragedi ini kemudian memicu bentrokan yang lebih besar hingga berujung pembakaran rumah warga, fasilitas umum, dan kendaraan. (*)