SBT Hari Ini

Langganan Banjir, Warga Dusun Airsuat Kota Bula SBT Tuntut Perhatian Pemda

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BANJIR - Salah satu rumah warga di Dusun Airsuat, Kota Bula, Kabupaten SBT, Maluku, saat direndam banjir, Kamis (21/8/2025).

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Haliyudin Ulima 

BULA, TRIBUNAMBON.COM - Warga Dusun Airsuat, Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menuntut perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) setempat menyusul insiden banjir yang melanda pemukiman mereka, Kamis (21/8/2025).

Pasalnya, kawasan tersebut bukan baru kali pertama dilanda banjir, namun sudah berlangsung lama saat turun hujan, terlebih dengan intensitas hujan yang terbilang tinggi.

Sedikitnya, terdapat tiga unit rumah milik warga yang menjadi langganan banjir, namun bantuan tuk mengantisipasi hal itu tak kunjung datang. 

Hal itu disampaikan Indra Aldiansyah (51) salah satu warga setempat yang rumahnya turut direndam banjir. 

"Setiap hujan pasti banjir, tapi sampai sekarang ini belum ada perhatian langsung dari pemerintah daerah supaya banjir ini tidak terulang terus-menerus," ujarnya saat diwawancarai TribunAmbon.com di lokasi.

Baca juga: Korban Kebakaran Gang Banjo Batu Merah Ambon Bersyukur Terima Bantuan dari Berbagai Pihak

Baca juga: Pelaku Penikaman Pelajar SMK 3 Ambon Resmi Tersangka, Ini Penjelasan Lanjut Polda Maluku

Lebih lanjut dijelaskan, pemerintah setempat seharusnya melakukan perbaikan terhadap saluran drainase pada sisi jalan yang dianggap menjadi penyebab utama banjir di kawasan itu.

Pasalnya, setiap kali banjir tiba, pemerintah daerah melalui dinas teknisinya hanya melakukan evakuasi berupa pengerukan air dari dalam rumah warga, tanpa ada upaya antisipasi kedepannya.

"Harusnya itu got-got ini yang diperbaiki, supaya kedepannya kalau hujan, tidak terjadi seperti ini lagi, tapi ini justru yang dilakukan malam itu-itu saja," sesalnya.

Dirinya meminta agar dalam waktu dekat, pengerjaan saluran drainase itu sudah harus dikerjakan, jika tidak kejadian serupa bakal terulang kembali.

Hal itu sangat merepotkan pihaknya, lantaran harus mengevakuasi segala jenis perabotan rumah setiap kali banjir tiba.

"Kalau bisa secepatnya harus perbaiki got-got yang ada ini, kalau tidak sama saja, tetap banjir lagi, kami yang repot karena harus menyimpang rumah, baik sebelum banjir maupun setelahnya," tutupnya. (*)

Berita Terkini