Maluku Terkini
Paguyuban IKB KPB Minta Dinas Pendidikan SBT Perhatikan SD N 6 Wakate
Dirinya prihatin dengan kondisi infrastruktur Sekolah Negeri yang tak mampu diperhatikan
Penulis: Maula Pelu | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Paguyuban Ikatan Keluarga Besar Kesui Pantai Barat (IKB KPB) Seram Begian Timur (SBT), Maluku meminta Dinas Pendidikan SBT segera perbaiki di SD Negeri 6 Wakate.
“Kami paguyuban daerah meminta agar segera pemerintah mengambil tindakan kongkrit dalam mengatasi kebobrokan infrastruktur bangunan SD Negeri 6 Wakate di Kabupaten SBT,” tegas anggota Paguyuban IKB KPB, Farid Rumadaul kepada TribunAmbon.com, Kamis (26/12/2024).
Dia mengaku prihatin dengan kondisi infrastruktur Sekolah Negeri yang jauh dari layak.
“Terhadap bukti fisik di lapangan merupakan hal yang sangat mustahil bagi sebuah lembaga SD Negeri 6 Wakate, Kabupaten Seram Bagian Timur,” katanya.
Padahal menurut Rumadaul, anggaran untuk pendidikan telah diatur dalam pasal 31 ayat 4 UUD 1945.

Baca juga: Lakukan Pendekatan Kekeluargaan, Plh Sekda Malra Lepas Palang Adat Jembatan Dian-Tettoat
Baca juga: Rusak Parah Sejak 2019, SD Negeri 6 Wakate - SBT Butuh Perhatian Serius
”Berdasarkan UUD 1945 menjelaskan pendidikan dan kebudayaan dalam pasal 31 ayat 4 negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang kurangnya 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memenuhi kebutuhan penyelenggara pendidikan nasional,” sebutnya.
Maka dari itu, mereka berharap agar Dinas Pendidikan Kabupaten Seram Bagian Timur harus menanggapi serius akan infrastruktur pendidikan di wilayahnya.
“Kepada Instansi terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Seram Bagian Timur, harus memberikan tanggapan serius terkait ketidaklayakan lembaga sekolah SD Negri 6 Wakate, Kecamatan Kesuai Watu bela Kabupaten Seram Bagian Timur,”tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, sejak 2019, Kondisi SD Negeri 6 Wakate, di Kabupaten Seram Begian Timur (SBT), Maluku, Semakin memprihatinkan.
Kerusakan Sekolah Dasar itu, meliputi atap hingga plafon yang bocor di seluruh ruangan.
Akibatnya saat hujan, air sering masuk di dalam kelas dan siswa harus sering diliburkan saat musim hujan.
“Setiap musim hujan pasti sekolah diliburkan, karena tidak ada ruangan lagi yang bisa dipakai. Air hujan masuk langsung ke kelas, dan itu sangat beresiko bagi siswa,” ungkap Ketua Komite SD Negeri 6 Wakate, Arif Kayuan saat dikonfirmasi TribunAmbon.com, Kamis (26/12/2024). (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.