Maluku Terkini

Rusak Parah Sejak 2019, SD Negeri 6 Wakate - SBT Butuh Perhatian Serius

Bangunan sekolah rusak parah; atap bocor, plafon hingga dinding ruangan juga rusak. 

Penulis: Maula Pelu | Editor: Fandi Wattimena
Istimewa
Kondisi salah satu ruangan SD Negeri 6 Wakate, Kabupaten Seram Begian Timur (SBT) rusak parah, Kamis (26/12/2024). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kondisi SD Negeri 6 Wakate - Kabupaten Seram Begian Timur (SBT) sangat memprihatinkan. 

Bangunan sekolah rusak parah; atap bocor, plafon hingga dinding ruangan juga rusak. 

Kondisi sekolah makin parah ketika musim hujan, karena air hujan merembes hingga membasahi ruang kelas. 

Aktivitas belajar mengajar pun terganggu. 

Kepada TribunAmbon.com, Ketua Komite SD Negeri 6 Wakate, Arif Kayuan mengatakan, kondisi itu sudah berlangsung sejak 2019 hingga kini. . 

“Sudah kurang lebih sejak 2019. Daun seng, kayu, dan plafon rusak. Setiap hujan, air pasti masuk hingga ke kelas-kelas,” ungkapnya, Kamis (26/12/2024). 

Kayuan menjelaskan, awalnya hanya enam ruangan yang mengalami kerusakan. Namun ruangan tersisa untuk dipakai pun, perlahan ikut rusak. 

Kini, semua ruangan sudah tidak layak digunakan. 

“Awalnya 6 ruangan yang rusak. Lalu kami dulu pindah di dua ruangan yang masih baik. Tapi lama-lama rusak juga. Sekarang 8 ruangan, semuanya sudah rusak,” tambanya. 

Akibat kondisi ini, siswa harus sering diliburkan saat musim hujan. 

Kondisi Sekolah SD Negeri 6 Wakate, di Kabupaten Seram Begian Timur (SBT), Kamis (26/12/2024).
Kondisi Sekolah SD Negeri 6 Wakate, di Kabupaten Seram Begian Timur (SBT), Kamis (26/12/2024). (Istimewa)

Baca juga: Jadwal Kapal Pelni Ambon - Sorong: Terjadwal 2, 3, 8, 9 Januari 2025 Tarif Dewasa Rp 542.000

Baca juga: Sampah Menumpuk di Arbes Ambon, Jadi Berkah Buat Pemulung 

Hal tersebut dikatakan Ketua Komite, selain mengganggu proses pembelajaran, juga dinilai membahayakan keselamatan siswa jika dipaksakan belajar di ruangan yang rusak. 

“Setiap musim hujan pasti sekolah diliburkan, karena tidak ada ruangan lagi yang bisa dipakai. Air hujan masuk langsung ke kelas, dan itu sangat beresiko bagi siswa,” ungkapnya. 

Kayuan berharap, pemerintah dan dinas terkait di Seram Bagian Timur, segera memberikan perhatian serius untuk memperbaiki kerusakan ini. 

“Harapan kami, semoga pemerintah peduli dengan pendidikan anak-anak di sini. Mungkin ada anggaran yang bisa digunakan untuk perbaiki sekolah ini,” harapannya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved