Maluku Terkini

Lakukan Pendekatan Kekeluargaan, Plh Sekda Malra Lepas Palang Adat Jembatan Dian-Tettoat 

Nurjanah Yunus melakukan  pendekatan kekeluargaan untuk penyelesaian permasalahan sasi atau palang adat di Jembatan Dian-Tettoat

Ist
Plh Sekda Malra Nurjanah Yunus didampingi tokoh masyarakat Dian Pulau melepas palang adat, Kamis (26/12/2024)/ Megarivera Renyaan 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Pelaksana Harian (Plh) Sekda, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) Nurjanah Yunus melakukan  pendekatan kekeluargaan untuk penyelesaian permasalahan sasi atau palang adat di Jembatan Dian-Tettoat, Kecamatan Hoat Sorbay.

Pantauan TribunAmbon.com, Kamis (26/12/2024) Plh Sekda didampingi Kaban Kesbangpol Malra Muhammad Tutkloy dan Kadis P3KB Thalib Renhoran, menemui warga di Balai Desa setempat.

Usai melakukan dialog dan kesepakatan, sekiranya Pukul 14:12 wit, salah satu tokoh masyarakat didampingi Plh Sekda melaksanakan upacara Prosesi pelepasan dua palang adat yang ditancapkan tepat di depan jalan masuk jembatan penghubung Dian-Tettoat.

Plh Sekda, bersama rombongan lantas meninjau progres pembangunan jembatan penghubung Dian-Tettoat, yang telah tersambung dan hanya menyisakan pengecoran pada lantai jembatan, untuk segera dapat diresmikan di akhir Desember 2024.

"Pemda berkewajiban menyelesaikan permasalahan di masyarakat, salah satunya palang adat di jembatan ini," ucapnya, saat diwawancarai TribunAmbon.com.

Menurutnya, ini bukan permasalahan besar hanya saja masyarakat merasa kecewa dengan pihak ketiga yang menangani jembatan ini.

"Alhamdulillah, kurang lebih dua jam kita bertemu dengan masyarakat, dan mendengar keluh kesahnya. Setelah ini kita juga akan bertemu pihak-pihak yang berkewajiban menyelesaikan pekerjaan jembatan Dian-Tettoat secepatnya," terangnya.

Dikatakan, jembatan ini merupakan simpul transportasi yang berfungsi menghubungkan Kecamatan Kei Kecil Barat ke Hoat Sorbay dan mempermudah akses mobilisasi warga ke pusat perekonomian di Kota Langgur.

"Mudah-mudahan, dengan adanya jembatan ini tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat dan tingkat kemiskinan ekstrem menurun," harapnya.

Masyarakat Dian Pulau dan Tettoat, sebutnya sangat mendukung pembangunan jembatan ini dengan penyelesaian masalah dalam waktu singkat dan tidak berlarut-larut.

"Saya memberi apresiasi dan ucapan terimakasih untuk warga masyarakat karena proses penyelesaian hanya kurang lebih dua jam," pungkasnya.

Untuk diketahui, palang adat di tancapkan masyarakat pada, Selasa (24/12/2024) pagi, imbas ketidakpuasan upah kerja harian dari kontraktor.

Masyarakat meminta Rp. 300 ribu per hari untuk pengecoran lantai jembatan namun belum direspon kontraktor, lewat upaya Pemda Malra telah disepakati Rp. 250 ribu upah pekerja harian.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved