Bob Tutupoly Meninggal Dunia

Profil Bob Tutupoly, Penyanyi Legendaris Berdarah Maluku yang Terkenal dengan Lagu Widuri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyanyi legendaris Indonesia Bob Tutupoly meninggal dunia di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta pada Selasan dini hari. Bob Tutupoly meninggal di usia 82 tahun.

Bersama Didi Patirane, Bob juga merekam lagu-lagu daerah Maluku, seperti Mande-mande, Sulie, dan Donci Bagici.

Musisi Stanley Tulung mengunggah foto bersama Bob Tutupoly. Dalam unggahannya, Stanley Tulung mengumumkan kalau Bob Tutupoly sudah tiada. (Instagram)
Rekaman tersebut difasilitasi oleh perusahaan rekaman milik negara, Lokananta.

Pada masa-masa itu, Bob juga diminta bergabung dengan Chen Brohers (Bubi Chen, Nico, Jopie Chen, dan Frans) untuk mengisi acara dansa kalangan atas.

Bob Tutupoly pernah tergabung di dalam Band Bhinneka Ria bersama dengan Bubi Chen, Loudy Item, Award Seweileh, Marius Diaz, Hasan Alamudin, dan Yusmin.

Band ini berhasil menjuarai festival band di Surabaya dan festival Band se-Jawa di Jakarta.

Band Bhinneka Ria sempat bermain bersama Trio Los Pancos dan merekam lagu Oto Bemo, Kopral Jono, dll bersama dengan Jack Lesmana pada tahun 1960.

Ketika berkuliah di Bandung, Bob tergabung dalam grup Cresendo pimpinan Yongki Nusantara yang sering tampil di hotel, seperti Hotel Homman dan Bumi Sangkuriang serta beberapa klub malam kota Bandung.

Pada tahun 1963, band The Riders meminta dirinya menggantikan vokalis mereka saat itu, Bill Saragih, yang bekerja di Thailand.

Bersama The Riders, Bob dapat tampil di Nirwana Super Club, Hotel Indonesia sebanyak 15 kali dalam sebulan.

Bob tidak hanya sering tampil di Hotel Indonesia, tetapi juga di TVRI dan tempat-tempat lain yang mengundangnya.

Album

Enteng Tanamal, pemimpin Band Panca Nada, mengajak Bob untuk merekam lagu-lagu Natal bersama Pattie bersaudara di Remaco.

Selanjutnya, Bob pun mulai merekam berbagai lagu seperti Tinggi Gunung Seribu Janji, Tak Mungkin Kulupa, Tiada Maaf Bagimu, dan Batu Nisan.

Ia tidak hanya tampil di dalam negeri tetapi juga di Malaysia, Singapura, dan Hongkong.

Pada tahun 1966-1969, ia meraih predikat sebagai Penyanyi Kesayangan Siaran ABRI.

Halaman
1234

Berita Terkini