TRIBUNAMBON.COM - Brigpol AB, anggota Brimob Kompi III Pelopor Yon A Namlea, pelaku penembakan yang menewaskan seorang warga di Gunung Botak, Pulau Buru, Maluku terancam dihukum berat.
Ancaman pemecatan terhadap Brigpol AB itu disampaikan langsung Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif saat menemui keluarga korban di Polres Pulau Buru, Minggu (30/1/2022).
“Kita akan bertindak tegas kepada siap apun yang melakukan pelanggaran hukum. Yang tidak berdinas selama 30 hari saja kita lakukan pemecatan, apalagi yang menghilangkan nyawa orang,” tegas Latif di Mapolsek Pulau Buru, Minggu.
Latif meminta keluarga korban tidak perlu khawatir. Sebab, proses hukum terhadap pelaku akan dilakukan secara profesional sesuai aturan hukum yang berlaku.
Saat ini Brigpol AB telah ditahan di sel tahanan Brimob Maluku di kawasan Tantui.
Latif melanjutkan, perbuatan oknum Brimob Polda Maluku, Bripka AB yang berani menghilangkan nyawa almarhum Mede Nurlatu akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
Baca juga: Naruto yang Tewas di Gunung Botak, Ternyata Jadi Korban Salah Sasaran
Saat ini, proses pidana saat ini telah ditangani penyidik Ditreskrimum Polda Maluku.
Sementara dari sisi kode etik, juga sudah dilakukan oleh Propam Polda Maluku.
"Untuk pidananya sudah ditangani , begitu juga dengan sanksi etik," tegasnya. menjawab permintaan keluarga korban.
Kronologi Kejadian
Insiden penembakan oleh oknum Brimob Polda Maluku, yakni Brigpol Andreas Batuwael dari Kompi 3 Yon A Pelopor Namlea, terhadap seorang penambang, Mede Nurlatu.
Penembakan terjadi setelah sebelumnya terjadi adu mulut antara penambang dengan pelaku.
Lantas, ditengah perdebatan, AB langsung mengeluarkan senjata laras panjang dari tas dan langsung mengeluarkan tembakan.
"Awal kejadiannya begini, terkait dengan paritan milik Toni Batuwael, yang dibeking oleh oknum brimob dari Kompi 3 Yon A Pelopor Namlea, bernama Brigpol Andreas Batuwael, masalah dengan Andi Latbual, terkait dengan aktivitas kodok-kodok, lalu oknum brimob itu bilang, memangnya orang Buru sapa yang bisa larang, saya langsung tembak di sini," kata Wuder Nurlatu saat diwawancarai TribunAmbon.com di lokasi, Sabtu sore.
"Sementara tokoh adat bernama Mede Nurlatu itu sedang membersihkan talang atau dompeng, langsung ditembak oleh oknum brimob tersebut," imbuhnya.