"Uang yang saya dapat sebagian saya tabung untuk buka usaha dan sebagaian dikumpulkan untuk tiap bulannya kirim ke orang tua," ucapnya.
Kemudian, Bapak Akmal mencoba menggeluti usaha sol sepatu setelah melihat teman sekampung yang yang sudah duluan membuka jasa tersebut.
"Iya pada tahun 2012 saya mulai belajar dan tahun 2013 saya sudah mulai membuka tempat sol sepatu sendal sendiri di lorong tikus Pasar Mardika ini," ujarnya sambil menjahit sepatu pesanan orang.
Meskipun tidak seberapa penghasilan dari sol sepatu, namun pekerjaan ini cukup dicintainya dari semua pekerjaan yang pernah dikerjakan oleh pria berbadan kurus ini.
Bahkan dari usahanya itu, dia mampu membuka kios untuk istrinya dan satu lagi tempat sol sepatu yang tak jauh dari tempat jualannya saat ini.
Bapak Akmal sempat bingung, pada saat pemerintah menyatakan bahwa virus Covid-19 menyerang Indonesia dan menutup semua bandara, pelabuhan, serta memberlakukan pembatasan di pasar tempatnya bekerja.
Namun, itu sumua tidak membuat pria beranak tiga ini berhenti bekerja.
"Intinya kita harus bekerja keras, untung dan ruginya semua dari kita yang mengelolahnya," katanya.
"Yang penting halal, tuhan pasti menuntun kita ke keberhasilan,imbuhnya.
Sembari menjahit pesanan orang, dia berharap anak muda tidak terlalu berharap dengan PNS atau bekerja swasta, "kalau bisa buka usaha lakukanlah".
Selain itu kata dia, yang penting janganlah mudah putus asa dalam melakoni bidang usaha serta selalu tekun jangan pernah malas.
"Karena keberhasilan tidak akan datang bagi kita yang suka bermalas- malasan," cetusnya.(*)