Setelah mengambil perhiasan dan ponsel, pelaku sempat melampiaskan nafsu birahinya pada korban yang sudah meninggal.
Sesudahnya, Ayub keluar dari kafe seorang diri dengan mengendarai motor dan membawa tas beserta perhiasan korban ke rumah yang tidak jauh dari kafe tersebut.
Sampai di rumah, pelaku mandi dan sempat ngopi di warkop.
• Mayat Bayi Dalam Kaleng di Belakang Tempat Karaoke Dipastikan Hasil Aborsi, Polisi Periksa Pramuria
• Tak Mau Kalah dari Papua, Gubernur Murad Ismail Ajukan Beberapa Permintaan pada Pemerintah Pusat
Warga Curiga Ada Orang Keluar dari Cafe Penjara
Aksi pembunuhan itu terungkap ketika warga curiga saat melihat satu orang keluar dari kafe. Padahal, saat masuk ada dua orang.
"Dari kecurigaan itu, warga akhirnya melaporkan ke Polsek. Setelah itu, anggota ke lokasi sambil memanggil pengelola kafe," imbuhnya.
Setelah diselidiki, di jok motor milik Ayub, ternyata ada perhiasan, ponsel dan barang-barang milik korban.
"Akhirnya, pelaku langsung ditangkap di rumahnya tanpa ada perlawanan. Tidak sampai tiga jam sudah tertangkap," imbuhnya.
Dari tertangkapnya Ayub, anggota langsung mengamankan beberapa barang bukti.
Di antaranya kandang kucing, cangkul, perhiasan dan motor milik korban.
"Sekarang masih didalami motif pembunuhannya," kata Wahyu, alumnus Akpol 1998.
• Siswa SD Temukan Mayat Bayi dalam Kaleng di Belakang Tempat Karaoke, Diduga Hasil Aborsi
• Sakit Hati Cintanya Ditolak, Pria Ini Tusuk Wanita Pujaannya, Sebelumnya Pelaku Sempat Peluk Korban
Hendak Dikubur di Dalam Cafe Penjara
Rencananya korban akan dikubur di dalam area kafe menggunakan cangkul.
"Korban digeletakkan di pos penjagaan samping pintu gerbang dalam karung sak sambil dibubuhi serbuk kopi. Kemudian akan dikubur di area kafe itu, tapi terburu tertangkap," imbuhnya.
Sementara, pengakuan Ayub, mengaku nekat merampas perhiasan Nisa karena terbelit hutang sekitar Rp 5 Juta.