Tumpahan Oli

Tumpahan Oli Bekas di Pantai Wailaa, Hative Besar-Ambon Disebut Bukan Kali Pertama

Hal ini juga diakui warga setempat yang juga sebagai pegiat Pegiat Lingkungan Kota Ambon, Joe Manuhuwa.

Penulis: Maula Pelu | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Maula Pelu
TUMPAHAN OLI BEKAS - Kondisi tumpah oli di kawasan Pantai Wailaa, Desa Hative Besar, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku, Kamis (30/10/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Tumpahan oli bekas di Pantai Wailaa, Hative Besar-Ambon Disebut Bukan Kali Pertama.
  • Nelayan menduga tumpahan oli bekas itu ulah Kapal Tanker.
  • Tim dari SUBDIT GAKKUM POLAIRUD POLDA MALUKU dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Maluku turun lokasi. 
 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Warga setempat menyebut bahwa tumpah oli bekas di kawasan  Pantai Wailaa, Desa Hative Besar, Kecamatan Teluk Ambon, pada Kamis 30 Oktober 2025, bukan kali pertama.

Namun hingga kini mereka tidak mengetahui pasti siapa yang melakukan hal itu.

“Itu kejadian sudah ulang-ulang. Tapi Katong mau bekalai sapa, kecuali kalau Katong liat boleh. Ini dong buang jua Katong seng tau,” ungkap salah seorang nelayan setempat, Nus. 

Hal ini juga diakui warga setempat yang juga sebagai pegiat Pegiat Lingkungan Kota Ambon, Joe Manuhuwa.

Disebutkannya bahwa kejadian itu seingatnya telah terjadi 3 kali. 

Namun kondisi tersebut tidak bisa dicegah warga setempat. Apalagi dengan volume yang besar. 

Mereka hanya pasrah dengan keadaan itu.

Baca juga: Sidang Dugaan BBM Bio Solar di PN Saumlaki, PH: Pembelian Tanpa Rekomendasi Bukan Tindak Pidana

Baca juga: Nelayan Duga Tumpahan Oli Bekas di Pantai Wailaa, Hative Besar-Ambon, Ulah Kapal Tanker

“Ini bukan pertama kali, sudah ketiga kali. Kami masyarakat di sini pun tidak bisa berbuat banyak. Secara tenaga pun masyarakat tidak mampu. Semisal mengangkut batu-batu yang sudah dipenuhi dan melekat dengan minyak atau oli yang sangat pekat sekali,” sebutnya. 

Kondisi ini diharapkan pihak terkait memiliki keprihatinan khusus. 

Mengingat perairan itu merupakan salah satu sumber penting warga pulau ambon terkhusus nelayan di Desa Hative Besar

Dirinya juga meminta pemerintah daerah untuk dapat mengontrol kapal-kapal yang beroperasi dikawasan itu. 

“Kami berharap ada kerja sama yang baik dari instansi terkait dengan persoalan ini untuk mengambil langkah dan bisa pertegas kepada kapal-kapal yang berlabuh di kawasan ini, agar punya aturan khusus,” pinta pegiat Pegiat Lingkungan Kota Ambon itu,

“Prihatin dengan masyarakat sekitar dengan mata pencaharian nelayan di Hative Besar,” sambungnya. 

Hingga kini belum informasi terkait siapa yang melakukannya. 

Sumber: Tribun Ambon
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved