Maluku Terkini
Tantang Problem Pendidikan hingga Kesehatan, GMKI Ambon Gelar Pengabdian di Buru Selatan
Kegiatan ini merupakan respons nyata atas berbagai permasalahan serius yang dihadapi masyarakat setempat.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
TRIBUNAMBON.COM – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Ambon menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk 'GMKI Mengabdi' di Dusun Waitina, Desa Namrinat, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Kamis (14/8/2025).
Kegiatan ini merupakan respons nyata atas berbagai permasalahan serius yang dihadapi masyarakat setempat.
Ketua GMKI Cabang Ambon, Apriansa Atapary, mengatakan kegiatan ini diinisiasi untuk merespons masalah krusial di Buru Selatan, mulai dari pendidikan, kesehatan, hukum, hingga pertanian.
Sebagai organisasi mahasiswa, GMKI tidak hanya berfokus pada pemikiran, tetapi juga mengimplementasikan Tri-Matra GMKI melalui pengabdian nyata kepada masyarakat.
"Kegiatan ini menjadi tanggung jawab moral GMKI sebagai organisasi yang terus berdampak untuk kepentingan masyarakat," jelas Apriansa.
Ia menyoroti realitas bahwa Buru Selatan masih menghadapi banyak tantangan serius, terutama dalam aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial.
Baca juga: Polisi Ungkap Penyelundupan 5 Ton Solar Ilegal di Maluku, Oknum Anggota Terlibat Akan Ditindak Tegas
Baca juga: Jaga Stabilitas Harga, Polda Maluku Salurkan 50 Ton Beras untuk Warga
Dalam kegiatan pengabdian ini, GMKI tidak hanya memberikan bantuan langsung, tetapi juga berharap dapat menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah.
Rangkaian masalah yang diintervensi diharapkan menjadi perhatian dan rekomendasi bagi Pemerintah Kabupaten Buru Selatan maupun Pemerintah Provinsi Maluku agar dapat segera ditindaklanjuti.
"Harapannya, kehadiran GMKI dapat menawarkan solusi dan menjadi jembatan bagi pemerintah, serta memberi dampak positif bagi keberlangsungan hidup masyarakat," ujar Apriansa.
Berbagai kegiatan telah disiapkan, termasuk mengajar siswa-siswi, pelatihan penanaman sayur, promosi pangan lokal sebagai potensi ekonomi, pelayanan kesehatan, serta kegiatan peduli lingkungan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.