Malra Hari Ini

Duh! Puluhan Penutup Selokan Besi Sepanjang Ohoibun hingga Ohoijang Maluku Tenggara Dicuri

Puluhan besi penutup saluran air di sepanjang jalan Jenderal Sudirman Ohoibun hingga depan Landmark di Ohoijang, hilang digondol maling.

Megarivera Renyaan
PENUTUP BESI SELOKAN : Nampak Penutup besi selokan yang raib digondol maling di kawasan Ohoijang Malra, Kamis (7/8/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Puluhan besi penutup saluran air di sepanjang jalan Jenderal Sudirman Ohoibun hingga depan Landmark di Ohoijang, hilang digondol maling.

Kejadian tersebut telah berlangsung lama sejak awal dibangun medio tahun 2010 lalu.

Tentunya hilangnya penutup besi selokan mengganggu akses pejalan kaki dan menambah risiko kecelakaan.

Pantauan TribunAmbon.com, Kamis (7/8/2025) 11:35 WIT, besi penutup selokan di Jalan Jenderal Sudirman dari arah Landmark hingga Hotel Dragon berjumlah 45 buah.

Baca juga: Warga Sebut Tumpukan Sampah Menggunung di Hurnala Malteng Sudah Lama

Puluhan penutup saluran air diketahui raib dengan beberapa baut yang terlihat rusak akibat dibuka paksa

Hengky Raharusun salah satu warga yang bermukim di kawasan tersebut mengatakan, selesai pengerjaan selokan langsung raib digondol maling.

"Pas selesai pengerjaan hanya selang beberapa hari, malamnya dicuri, siang sudah nihil," ujarnya.

Menurutnya, semua yang kosong-kosong ini hilang dicuri, namun hingga kini tidak ada solusi untuk menggantinya.

"Misalnya saja di depan toko bangunan, karena khawatir digondol maling, tutup besi diganti dengan cor semen, jadi jika waktu pembersihan selokan tinggal diangkat saja," cetusnya.

Baca juga: Dishub Malteng Bakal Koordinasi PT. ASDP tuk Pelayanan Feri Tulehu-Masohi

Kondisi ini diperparah dengan minimnya penerangan lampu jalan, sehingga berimbas ke keselamatan pejalan kaki.

"Seringkali ada yang jatuh dalam selokan, jika tidak hati-hati melewati kawasan tersebut," pungkasnya.

Hilangnya besi penutup selokan ini, lanjutnya bukan hanya merugikan pejalan kaki, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah serius, seperti sampah yang masuk ke saluran dan berisiko menyebabkan penyumbatan yang dapat berujung pada banjir. 

"Namun, ironisnya hingga kini belum ada tindakan perbaikan dari pihak terkait," imbuhnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved