Malra Hari Ini
Harga Beras Makin Naik, Pedagang Nasi Kuning di Malra Ngaku Kurangi Porsi
Elis harus mengelus dada karena kebijakan pemerintah yang dahulu konon pro pada wong cilik kini hanya jargon pemanis.
Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Ode Alfin Risanto
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan
LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Naiknya harga beras di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku, berimbas langsung pada pedagang makanan.
Hal itu dirasakan Ellis, salah satu pemilik lapak Nasi Kuning di kawasan Ohoijang.
Dirinya harus mengelus dada karena kebijakan pemerintah yang dahulu konon pro pada wong cilik kini hanya jargon pemanis.
Pasalnya, sebelum naik harga beras masih cukup terjangkau bagi pedagang yakni di angka Rp. 14 ribu per kilo, namun melonjak menjadi Rp. 17 ribu atau naik Rp. 3 ribu rupiah.
Baca juga: Duh! Puluhan Penutup Selokan Besi Sepanjang Ohoibun hingga Ohoijang Maluku Tenggara Dicuri
Baca juga: Warga Sebut Tumpukan Sampah Menggunung di Hurnala Malteng Sudah Lama
Apalagi diperparah dengan kualitas beras yang tidak sesuai, lebih banyak batu ketimbang bulir beras, juga warna beras yang lain daripada biasanya. Terkesan dioplos.
"Tentu saja kenaikan harga beras ini sangat mempengaruhi pedagang, berimbas ke pengurangan porsi jualan juga pendapatan yang diperoleh per hari," ungkapnya. saat diwawancarai TribunAmbon.com, Kamis (7/8/2025).
Menurutnya, apalagi kualitas beras yang dibandrol dengan harga Rp. 17 ribu per kilo lebih banyak batu ketimbang bulir beras.
"Kadang juga tidak satu warna, campur antara kuning dan putih, kami yang pedagang juga kadang bingung, karena tidak mungkin menjual kualitas demikian untuk konsumsi konsumen," jelasnya.
Dirinya menuturkan, tiap hari hanya menghabiskan sekira 5 kilo beras, dengan omset pendapatan yang tidak seberapa namun perputaran modal tetap harus berjalan.
"Omsetnya tidak seberapa yang penting perputaran modal tetap berjalan, biasanya untuk ukuran 5 kilo beras menghasilkan 40 bungkus nasi, yang dibandrol dengan harga Rp. 10 ribu untuk lauk ikan maupun ayam," jelasnya.
Ia berharap Pemerintah bisa melihat nasib pedagang kecil yang berjuang berjualan di pinggir jalan ini.
"Kalau bisa Pak Presiden harga beras jangan naik lagi, masyarakat kecil sulit memenuhi asap dapur," pungkasnya.(*)
Nihil Pelatihan Bagi Penjamah Makanan Dapur MBG, Dinkes Maluku Tenggara Pastikan Siap Berkoordinasi |
![]() |
---|
Kondisi Pasar Lesu, Harga Enbal Utuh Anjlok di Kisaran Rp. 50 ribu |
![]() |
---|
Penjamah Makan Dapur MBG di Ohoi Wearlilir Tak Kunjung Dilatih, Ratusan Siswa Terancam KLB |
![]() |
---|
Kerap Tergenang Air, Ruas Jalan Langgur Simpang Wearlilir Malra Akhirnya Diperbaiki |
![]() |
---|
7 Bulan Operasional, Dapur Makan Bergizi Gratis di Malra Nihil Pelatihan Penjamah Makanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.