Malteng Hari Ini
Buah Pinang dan Daun Gatal Masih Diminati Pembeli di Pasar Binaiya Masohi
Buah pinang dan daun gatal rupanya masih memiliki banyak peminat, khususnya di Pasar Binaiya Masohi.
Penulis: Silmi Sirati Suailo | Editor: Mesya Marasabessy
Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo
MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Buah pinang dan daun gatal rupanya masih memiliki banyak peminat, khususnya di Pasar Binaiya Masohi.
Mengingat, beberapa daerah di Maluku, masih mempertahankan 'Sirih-Pinang' sebagai sajian adat dalam hajatan tertentu maupun sebagai pengobatan herbal.
Begitupula daun gatal, si primadona pengobatan herbal untuk badan pegal-pegal.
Pantauan TribunAmbon.com di Pasar Binaiya Masohi, Maluku Tengah, Minggu (3/8/2025), sepanjang pelataran pasar pedagang ramai menjajakan buah pinang maupun daun gatal.
Baca juga: Makin Mahal, Cabai Rawit di Pasar Binaiya Masohi Pekan ini Rp. 140 Ribu per Kilo
Buah berciri khusus ini dipasarkan Rp 5 ribu per piring kecil yang terdiri dari 11 sampai 12 buah pinang hijau (Pinang Ijo) kecil.
Sementara, daun gatal dibanderol Rp 5 ribu per ikat yang terdiri dari 15 lembar daun.
'Sirih Pinang' dan daun gatal ialah dua bahan alami yang diminta masyarakat Maluku sebagai pengobatan herbal.
Demikian penuturan Pina Ita Lepary (58), penjual pinang dari Negeri Sepa kepada TribunAmbon.com.
Ia biasa berjualan pinang dan sirih, sayangnya diakui kali ini buah sirih tidak musim.
"Biasanya jual dengan buah sirih atau daun sirih, tapi kali ini lagi kosong," tuturnya.
Baca juga: Telkomsel Raih Penghargaan Global Prestisius dari Gartner Marketing & Communications Awards 2025
Perempuan paruh baya itu mengatakan, pembeli pinang maupun daun gatal didominasi bapak-bapak.
"Kebanyakan yang beli itu bapak-bapak, ibu-ibu beli lai tapi jarang. Mungkin mau beli untuk bikin anak kecil (urut anak bayi)," ungkapnya.
Hari ini ia menjual lima piring pinang dan pagi-pagi sekali tiga piring telah ludes terjual.
Sementara daun gatal ia menjual 7 ikat dan 6 ikat telah habis terjual.
Dirinya berharap, peminat 'Sirih Pinang' semakin bertambah di tengah perkembangan zaman yang semakin canggih.
"Sekarang zaman sudah canggih, orang tua-tua bilang zaman sudah terang, semoga masih ada anak muda yang pakai daun gatal dan makan sirih pinang," harap Ita. (*)
Habiskan Rp 1,5 Juta Pulang Pergi Negeri Hatuolo ke Pusat Kota Malteng, Ini Harapan KPN |
![]() |
---|
Paripurna DPRD Malteng, Qudus Tehuayo Buka-bukaan Sebut OPD Copy Paste Penetapan APBD |
![]() |
---|
Terima Demonstran, Ini Respon Sekda Malteng Soal Krisis Pelayanan Kesehatan RSUD Masohi |
![]() |
---|
Nota Perhitungan APBD Maluku Tengah Tahun 2024, Kontribusi PAD Capai Rp. 70,32 Miliar |
![]() |
---|
Nota Pertanggungjawaban APBD 2024, Pemda Malteng Klaim Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.