Maluku Terkini
Keterlambatan Ijazah Alumni UIN Abdul Muthalib Sangadji, Begini Penjelasan Wakil Rektor I
Wakil Rektor I, Samad Umarella saat ditemui TribunAmbon.com menjelaskan bahwa permasalahan ini terjadi pada masa kepemimpinan rektor lama
Penulis: Novanda Halirat | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Novanda Halirat
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Universitas Islam Negeri (UIN) Abdul Muthalib Sangadji akhirnya memberikan konfirmasi terkait keterlambatan Ijazah para alumni.
Wakil Rektor I, Samad Umarella saat ditemui TribunAmbon.com menjelaskan bahwa permasalahan ini terjadi pada masa kepemimpinan rektor lama bukan yang baru, meski begitu tengah diupayakan penyelesaiannya.
"Kami menunggu PDDIKTI buka kemudian kami ajukan kembali, dan untuk kesalahan-kesalahan administrasi dan hal-hal teknis yang dilakukan oleh mahasiswa maupun registrasi, tapi sekarang sudah hampir rampung karena progres nya setiap minggu kami lakukan rapat," ungkap Umarella, Senin (14/7/2025).
Dijelaskan, pengajuan PIN (Penomoran Ijazah Nasional) sebagai nomor identifikasi keaslian dan keabsahan ijazah terus berproses.
Dalam pengusulan, terlebih dahulu dilakukan verifikasi data ulang, dan itu membutuhkan surat pernyataan dari pimpinan.
Sehingga apabila terjadi keterlambatan, maka ada kesalahan data dan harus dilakukan pengusulan ulang.
Baca juga: Miris! Pujasera Unpatti Terbengkalai: Diduga Jadi Tempat Perjudian dan Pacaran
Baca juga: Setahun Belum Terima Ijazah, Pihak Kampus UIN Abdul Muthalib Sangadji Minta Alumni Banyak Berdoa
Memastikan progres, setiap minggunya dilakukan evaluasi oleh manajemen kampus.
"Saya sebagai wakil rektor I bersama pimpinan adakan rapat untuk lakukan konsolidasi dan cek, letak permasalahannya ternyata ada beberapa kekeliruan yang dilakukan, setelah itu kami lakukan perbaikan, dan dari 112 orang sudah hampir tuntas secara keseluruhan,"
Diketahui, pengusulan Ijazah ke PDDIKTI sudah 80 persen, sisa 20 persen dalam proses.
Umarella berharap kepada mahasiswa untuk bersabar karena semuanya yang dilakukan terpadu satu pintu.
"Mudah-mudahan mereka sabar, kami akan berupaya dua minggu kedepan sudah tuntas, dan saya tekankan ke operator jangan lagi terjadi seperti ini," harapnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.