Maluku Terkini

Miris! Lebih dari Setahun Pasca Kebakaran, SD Negeri 318 Saparua - Malteng Belum Direkonstruksi

Mirisnya, hingga kini bangunan sekolah SD Negeri 318 milik pemerintah tersebut belum juga direkonstruksi.

Istimewa
KEBAKARAN SEKOLAH-SD Negeri 318 yang terletak di Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah hangus terbakar akibat korsleting listrik pada 26 Januari 2024 hingga kini belum jugabdi bangun. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Lebih dari setahun berlalu sejak SD Negeri 318 yang terletak di Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah hangus terbakar akibat korsleting listrik pada 26 Januari 2024. 

Mirisnya, hingga kini bangunan sekolah milik pemerintah tersebut belum juga direkonstruksi.

Kondisi ini memaksa ratusan siswa untuk menumpang belajar pada gedung SD Negeri 254 Maluku Tengah dengan fasilitas seadanya, jauh dari standar pendidikan yang layak.

Baca juga: Amdal Tak Jelas, Koedoboen Tantang DLH Maluku Beri Penalti ke PT Batu Licin Milik Haji Isam 

Proses pembelajaran pun menjadi kurang maksimal karena fasilitas yang tidak memadai. 

Sejak insiden kebakaran, semua aset dan fasilitas sekolah turut ludes terbakar, menambah deretan kendala bagi para siswa.

Kepada TribunAmbon.com, Zitce Patty (41), seorang pegiat sosial sekaligus warga Saparua, berinisiatif membantu pihak sekolah dalam memperjuangkan pembangunan kembali SD Negeri 318. 

Awalnya, Patty datang ke Saparua pada Januari 2025 untuk menjalankan program makan bergizi gratis. 

Namun, hatinya tergerak melihat puing-puing bangunan SD Negeri 318.

Baca juga: Rayakan Iduladha 1446H, PLN Salurkan Daging Kurban di Berbagai Daerah

Saudara Patty, yang merupakan Ketua Komite SD Negeri 318, kemudian meminta Kepala Sekolah, Anike Elsye Pattiasina, untuk datang ke Saparua dan membahas rencana pembangunan sekolah.

Patty pun turun tangan mengukur, mendesain, serta membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan sekolah yang diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 1.1 miliar. 

Semua bantuan ini diberikan tanpa memungut biaya sepeser pun.

"Ini adalah tanggung jawab pemerintah dan DPRD Maluku Tengah, bukan tugas saya. Tapi karena mereka semua seolah menutup mata, akhirnya saya bergerak sendiri," ungkap Patty, Minggu (8/6/2025).

Perjuangan dari Daerah hingga pusat tak kunjung membuahkan hasil
Bersama Kepala Sekolah, Anike Elsye Pattiasina, Patty telah mengajukan proposal pembangunan ke berbagai instansi terkait di Maluku Tengah, termasuk Sekretaris Daerah dan Penjabat Bupati Maluku Tengah. 

Proposal juga telah disampaikan ke Komisi IV DPRD Kabupaten Maluku Tengah.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved