Kebakaran di Ambon
Update Kebakaran Bentas: Total 81 Jiwa Terdampak, BPBD Dirikan Tenda Darurat
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kota Ambon, Frits Tatipikalawan, mengungkapkan bahwa berdasarkan data terbaru, total 81 jiwa dari 25 Kepala Keluarga (KK)
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon bergerak cepat menangani dampak kebakaran hebat yang melanda kawasan padat penduduk di jalan Gajah Atas RT 002/RW 003, Benteng Atas (Bentas), Kelurahan Nusaniwe, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Senin (19/5/2025).
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kota Ambon, Frits Tatipikalawan, mengungkapkan bahwa berdasarkan data terbaru, total 81 jiwa dari 25 Kepala Keluarga (KK) terdampak akibat kebakaran tersebut.
Guna menampung para pengungsi, BPBD mendirikan sebuah tenda darurat berukuran 6x12 meter.
"Tindak lanjut pertama yang kita lakukan adalah mendirikan tenda darurat. Tenda ini akan digunakan para pengungsi dampak kebakaran. Mereka bisa menghuni sementara waktu di tenda ini karena rumah mereka sudah habis terbakar," jelasnya.
BPBD Kota Ambon juga tengah menyiapkan fasilitas logistik pendukung untuk para pengungsi.
"Kita juga akan menyiapkan fasilitas logistik pendukung yang dibutuhkan para pengungsi, misalnya, tikar ataupun kasus gulung. Karena jumlah pengungsi cukup besar jadi hari ini kami belum bisa mendistribusikan semua barang karena stok kami digudang sementara terbatas," imbuh Frits.
Lebih lanjut, Frits mengatakan bahwa para pengungsi membutuhkan tambahan tenda darurat.
Baca juga: Lanjutkan Kolaborasi, PLN UIP MPA Lakukan Audiensi Strategis dengan Kejaksaan Tinggi Papua
Baca juga: Polisi Olah TKP Kebakaran Rumah Warga di Benteng Atas - Ambon
"Para pengungsi juga meminta 1 tenda tambahan, berdasarkan hasil koordinasi tenda tersebut akan dibangun oleh Dinas Sosial karena tenda yang kami dirikan di sini cuma berukuran 6x12 meter sehingga dirasa belum cukup untuk menampung seluruh korban terdampak kebakaran," tuturnya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, untuk langkah-langkah penanganan lebih lanjut bagi para pengungsi.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran hebat melanda Benteng Atas pada Senin (19/5/2025) dini hari, sekitar pukul 01.15 WIT.
Kobaran api dengan cepat melalap sejumlah rumah warga serta dua unit bangunan barak pengungsian yang dihuni oleh 14 Kepala Keluarga (KK).
Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Janet Luhukay, menjelaskan bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran adalah kelalaian penggunaan lilin sebagai penerangan saat listrik padam oleh penghuni barak pengungsian.
"Dugaan awal, api berasal dari aktivitas penggunaan lilin oleh anak-anak di salah satu unit barak pengungsian saat listrik padam," ungkap Ipda Janet Luhukay.
Saat ini, para korban kebakaran sangat membutuhkan bantuan dan uluran tangan dari berbagai pihak untuk meringankan beban mereka setelah kehilangan tempat tinggal dan harta benda.
Pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman untuk mengetahui penyebab pasti dari kebakaran tersebut. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.