Respon Protes Pedagang,  DPRD Bakal Tinjau Pasar Binaiya Masohi  ‎

‎Laporan Jurnalis TribunAmbon.com,  Silmi Sirati Suailo 
‎
‎MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Komisi II DPRD Maluku Tengah dengan cepat merespon protes yang dilayangkan pedagang Pasar Binaiya Masohi soal penertiban pasar. 
‎
‎Wakil Ketua Komisi II DPRD Maluku Tengah, Hidayat Samalehu mengatakan dalam waktu dekat akan meninjau langsung pusat perekonomian di Maluku Tengah itu. 
‎
‎"Sebagai langkah konkrit, dalam waktu dekat komisi akan lakukan kunjungan ke pasar untuk melihat penataan pasar oleh Disperindag seperti apa," ujar Politisi Demokrat itu saat bertemu dengan pedagang di Kantor DPRD Malteng, Selasa (29/4/2025).
‎
‎Ditambahkan, keluhan-keluhan para pedagang apakah sudah diakomodir oleh Disperindag atau belum, serta banyak hal yang nantinya akan jadi sorotan.
‎
‎"Tentu, kami menampung aspirasi masyarakat dan akan melakukan kunjungan ke pasar," terang Samalehu.

Baca juga: Temui Dewan, Pedagang Protes Penertiban Pasar Binaiya Masohi

Baca juga: Ditetapkan Tersangka, Kevin Kiriweno CS Mendekam di Rutan Mapolsek Sirimau

‎
‎Walau tenggat waktunya belum gamblang disampaikan. Wakil rakyat itu memastikan komisi II akan segera kunjungan ke pasar. 
‎
‎Ia juga menyebut, terkait konsep penataan pasar, Samalehu mengaku pihak Disperindag telah menyerahkan profilnya ke komisi. 
‎
‎"Dokumen profil penataan Pasar Binaiya Masohi sudah diserahkan ke komisi, di dalamnya barangkali juga tertera data base para pedagang," pungkas Politisi itu. 
‎
‎Diberitakan sebelumnya, belasan pedagang Pasar Binaiya Masohi protes soal penertiban Pasar Binaiya Masohi yang dilakukan oleh Disperindag Kabupaten Maluku Tengah. 
‎
‎Belasan pedagang ini menyampaikan protes sampai ke gedung parlemen DPRD Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (29/4/2025). 
‎
‎"Katong angka kesana angka kemari, ada pedagang nangka yang buang jualan karena seng (tidak) laku," kecam salah seorang pedagang saat menemui Komisi II DPRD Maluku Tengah. 
‎
‎Belasan pedagang tersebut mengeluh soal penertiban pasar lantaran pasca penertiban pedagang merasa dagangannya tidak terlalu laku saat berada di dalam pasar. (*)