Keluhan Istri Karyawan Pasar Mardika: Gaji Belum Dibayar, Ekonomi Keluarga Terancam

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Keterlambatan pembayaran gaji makin memberatkan karyawan Pasar Mardika.

Seorang istri karyawan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan keresahannya terkait hak suaminya yang belum kunjung dibayarkan.

"Gaji karyawan Pasar Mardika belum dibayarkan. Saya selaku Istri pekerja mengeluh, padahal dari pihak Disperindag sudah katakan kalau dana sudah dicairkan, tapi sampai saat ini belum ada tanda atau tanggal yang tepat kapan karyawan bisa menerima hak mereka," ungkapnya kepada TribunAmbon.com, Senin (28/4/2025).

Ia mengatakan pencairan dana gaji tersebut telah diserahkan kepada pihak ketiga. 

Namun, ironisnya, pihak ketiga tersebut masih memberikan alasan adanya berkas yang belum lengkap atau bermasalah.

Kondisi ini semakin memperburuk keadaan ekonomi keluarga karyawan. 

Ia menggambarkan betapa sulitnya mereka menghadapi kebutuhan rumah tangga yang mendesak, termasuk kewajiban membayar angsuran kredit.

"Beta (saya) sebagai istri sangat merasa setengah mati, kebutuhan yang harus dibayar banyak, tunggakan angsuran banyak. Motor sudah mau ditarik leasing. Masih ada kendala apa lagi, semua berkas sudah diurus," lanjutnya.

Baca juga: Mahasiswa STKIP Hunimua Tagih Janji PUPR SBT Soal Pengerjaan Jalan Masuk Kampus 

Baca juga: Hina Gubernur Maluku, Patrick Papilaya Dituntut 2 Tahun Penjara

Keluhan ini mencerminkan kesulitan yang dihadapi oleh keluarga karyawan Pasar Mardika yang mengandalkan gaji tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Meskipun pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku dikabarkan telah mencairkan dana, belum ada kejelasan mengenai kapan para karyawan akan menerima hak mereka.

Kondisi ini tentu menimbulkan pertanyaan dan harapan agar pihak terkait segera memberikan kepastian dan solusi. 

Para istri dan keluarga karyawan sangat berharap agar gaji yang menjadi hak mereka dapat segera dicairkan untuk mengatasi kesulitan ekonomi yang saat ini mereka alami. 

Keterlambatan yang berlarut-larut dikhawatirkan akan semakin memperburuk kondisi keuangan keluarga para pekerja Pasar Mardika. (*)