Dana Desa Yatwav
Dana Desa Ratusan Juta Dicairkan, Warga Yatwav Malra: Tak Ada Pembangunan, Tak Ada Pemberdayaan
Dalam lima tahun terakhir tidak ada pembangunan fisik yang terlihat di desa tersebut, meski dana desa tetap dikucurkan setiap tahun.
Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Tanita Pattiasina
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan
LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Warga Ohoi (Desa) Yatwav, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara, menyuarakan protes terhadap dugaan ketidakterbukaan dalam pengelolaan Dana Desa (DD) yang diduga dikendalikan oleh oknum di luar desa tersebut.
Menurut mantan Sekretaris Ohoi Yatwav, Daniel Wemaf, dalam lima tahun terakhir tidak ada pembangunan fisik yang terlihat di desa tersebut, meski dana desa tetap dikucurkan setiap tahun.
“Pada tahun 2020 tidak ada pembangunan apa pun. Sementara pada 2023, dana desa mencapai Rp640 juta, tetapi tidak berdampak nyata bagi masyarakat,” kata Wemaf kepada TribunAmbon.com, Senin (14/4/2025).
Ia menambahkan, meskipun dana yang diterima cukup besar, tidak terlihat adanya program pemberdayaan ekonomi maupun pembangunan infrastruktur yang bermanfaat bagi warga.
Baca juga: MTC Digital Diluncurkan: Kemudahan Akses Informasi Pariwisata Malra untuk Wisatawan
Baca juga: Pengelolaan Tertutup, Warga Yatwav Maluku Tenggara Pertanyakan Transparansi Dana Desa
Salah satu contoh yang disorot adalah gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang dibangun dengan dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).
Gedung tersebut sudah menjadi aset desa, tetapi hingga kini tidak dimanfaatkan untuk kegiatan belajar-mengajar.
“Seharusnya gedung sekolah itu digunakan untuk PAUD, dikelola oleh pemerintah ohoi. Tapi faktanya tidak ada aktivitas sama sekali, meski anggaran terus dicairkan,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa jabatan Sekretaris Desa telah kosong selama tiga tahun terakhir. Namun, insentif untuk jabatan tersebut tetap dibayarkan.
“Kami berharap ada penyelidikan menyeluruh terhadap pengelolaan Dana Desa di Ohoi Yatvav,” pungkas Wemaf.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Ohoi Yatvav, Oce Lobya, belum memberikan tanggapan meski telah dihubungi TribunAmbon.com melalui pesan singkat WhatsApp dan sambungan telepon.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.