Foto Wisuda
Polemik Foto Wisuda, Ketua Dewan FEB Sebut Reputasi Unpatti Dipertanyakan
Ia menilai masalah ini dapat mencoreng reputasi universitas, terutama di tengah upayanya menuju 'World Class University'.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pattimura (Unpatti), Raigo Tebiary, menyoroti polemik berkepanjangan terkait foto wisuda yang belum diterima oleh ribuan lulusan sejak tahun 2022.
Ia menilai masalah ini dapat mencoreng reputasi universitas, terutama di tengah upayanya menuju 'World Class University'.
Raigo menyatakan persoalan foto wisuda ini telah berlangsung terlalu lama dan menimbulkan kekecewaan serta ketidakpuasan di kalangan wisudawan.
Bahkan, ia khawatir masalah ini akan memicu kecemasan bagi mahasiswa yang akan diwisuda pada periode April mendatang.
"Masalah ini telah berlangsung terlalu lama dan telah menyebabkan kekecewaan dan ketidakpuasan di kalangan wisudawan. Bahkan bisa memicu kekhawatiran bagi teman-teman mahasiswa yang akan wisuda di periode April nanti karena masalah serupa," ujar Raigo kepada TribunAmbon.com, Kamis (27/3/2025).
Lebih lanjut, Raigo mendesak pihak universitas untuk segera menyelesaikan permasalahan ini agar tidak merusak nama baik institusi.
Baca juga: Polemik Foto Wisuda, Aktivis Minta Unpatti Berikan Kompensasi yang Layak
Baca juga: Klarifikasi Ruslan Tawari Soal Foto Wisuda Bikin Kecewa, Alumni: Sekarang Cari Pembenaran
Ia menyoroti kontradiksi antara ambisi Unpatti menjadi universitas kelas dunia dengan ketidakmampuannya menyelesaikan masalah administratif yang tampak sederhana.
Hal ini menurutnya, menimbulkan pertanyaan publik pada reputasi Unpatti sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di Indonesia Timur.
"Oleh karena itu kiranya pihak universitas untuk segera menyelesaikan masalah ini agar tidak mencemari nama baik universitas. Saya khawatir bahwa masalah ini dapat berdampak negatif pada reputasi universitas dengan sejumlah misinya," paparnya.
Lebih lanjut ia menekankan pentingnya evaluasi dan perbaikan dalam proses pembagian foto wisuda agar masalah serupa tidak terulang di masa depan.
"Saya meminta kepada universitas untuk segera menyelesaikan masalah ini dan memberikan foto wisuda kepada wisudawan yang telah menunggu selama ini. Saya juga meminta pihak universitas untuk melakukan evaluasi dan perbaikan proses pembagian foto wisuda agar persoalan ini tidak terjadi lagi di masa depan," tegasnya.
Ia menambahkan kekhawatirannya akan munculnya trauma foto wisuda yang berkelanjutan di kalangan mahasiswa.
"Karena saya tidak menginginkan hal serupa terjadi lagi dan korbannya adalah teman-teman mahasiswa yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan juga teman-teman mahasiswa di fakultas lain juga yang akan wisuda di periode berikutnya," pungkasnya.
Polemik foto wisuda ini menjadi sorotan tajam terhadap efektivitas manajemen dan pelayanan di Universitas Pattimura.
Keterlambatan yang berlarut-larut ini dinilai dapat merusak citra institusi dan menimbulkan pertanyaan mengenai kesiapan universitas dalam mewujudkan ambisinya menjadi world class university. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.