Harga Pasar

Harga Daging Sapi Stabil di Pasar Mardika Ambon, Pedagang Keluhkan Sepinya Pembeli

Meskipun demikian, para pedagang mengeluhkan sepinya pembeli di pasar yang baru direnovasi

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Jenderal Louis
Haji Amir Maros, pedagang daging sapi di Pasar Mardika, 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Harga daging sapi di Pasar Mardika, Kota Ambon, terpantau stabil di angka Rp 130 ribu per kilogram, Sabtu (8/3/2025). 

Meskipun demikian, para pedagang mengeluhkan sepinya pembeli di pasar yang baru direnovasi tersebut.

Seorang pedagang daging sapi yang telah berjualan sejak tahun 1980-an, Haji Amir Maros mengatakan harga daging sapi saat ini masih mengikuti harga dari tempat pemotongan hewan. 

Ia memperkirakan harga baru akan naik menjelang Hari Raya Idul Fitri atau sekira satu minggu sebelum hari H.

"Harga masih sama, belum naik. Nanti sudah dekat hari Lebaran baru naik. Saat ini kami ikut harga dari tempat pemotongan. Masih stabil, jadi harganya Rp. 130 ribu per kilogram," ungkapnya.

Meskipun harga ikan sedang mahal, yang biasanya memicu peningkatan permintaan daging sapi, kondisi pasar tetap sepi. 

Ia mengungkapkan bahwa saat harga ikan naik beberapa waktu lalu, banyak warga yang beralih membeli daging sapi dan ayam.

"Saat harga ikan naik beberapa waktu lalu, banyak pembeli yang beralih ke daging sapi juga daging ayam," katanya.

Pada hari biasa, daging sapi mentah biasanya banyak diborong oleh usaha rumah makan Padang dan restoran. 

Namun, sejak para pedagang daging sapi pindah ke gedung Pasar Mardika yang baru, jumlah pembeli di pasar menjadi jauh berkurang.

"Di sini sepi sekali, dulu saya berjualan di Pasar Arumbae dengan penjual ikan, di situ ramai pasti kalau di sini yah, lihat saja," keluhnya.

Menurutnya, gedung pasar baru yang terdiri dari empat lantai itu memang jauh lebih bersih, tertata, dan nyaman.

Selain itu telah dibagi sesuai jenis jualan, harapannya dapat memberikan kenyamanan bagi para pembeli. 

Namun, konsep pasar modern ini justru berdampak negatif bagi para pedagang.

"Pembeli jadi enggan masuk ke dalam untuk berbelanja di sana. Dampaknya, banyak jualan sepi dan tutup. Kebanyakan pedagang kembali berjualan di luar gedung, di tepi Jalan Pantai Pasar Mardika," jelasnya.

Untuk menyiasati sepinya pembeli, para pedagang kini mengandalkan pesanan melalui WhatsApp dari pelanggan tetap, terutama pemilik Warung Padang.

Baca juga: Guru Besar Unpatti Imbau Kepolisian Arif Bijaki Masalah Masyarakat Adat Haya vs PT. Waragonda 

Baca juga: Bendahara Negeri Air Kasar SBT Ditahan Jaksa, Diduga Korupsi Rp 500 Juta Bersama Kades

"Kalau sepi begini, biasanya kami pasti dapat pesanan dari WA. Sudah ada langganan atau yang mau beli nanti diantar. Rumah makan Padang paling banyak, tinggal diantar saja," tuturnya.

Terpisah dari itu, pedagang daging sapi lainnya Ongen menambahkan bahwa lonjakan pembeli dan kenaikan harga biasanya baru terjadi menjelang Lebaran. 

Harga daging sapi diperkirakan akan naik sekitar Rp. 20 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram.

"Kalau naik pas Lebaran itu biasanya Rp 150.000 per kilogram. Tapi itu juga lihat dari suplai di lapangan. Harga jual mengikuti harga beli pedagang," paparnya.

Para pedagang berharap pemerintah daerah dapat segera mengambil tindakan untuk menata ulang pasar agar pembeli tidak enggan masuk ke dalam gedung pasar yang baru. 

Mereka berharap ada pemerataan pembeli, sehingga semua pedagang dapat berjualan dengan lancar dan tidak merugi. (*) 

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved