Ambon Hari Ini
Siswa SMA YPKPM Tur Studi di Hutan Musik Ambon, Belajar dengan Determinasi Tumbuhan
Kegiatan tersebut melibatkan 195, diantaranya kelas 11 sebanyak 98 siswa dan kelas 12 sebanyak 97 siswa
Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Yayasan Persekolahan Kristen Protestan Maluku (YPKPM) tur studi ke Hutan Musik di Negeri Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Kamis (27/2/2025).
Kegiatan tersebut melibatkan 195, diantaranya kelas 11 sebanyak 98 siswa dan kelas 12 sebanyak 97 siswa.
Untuk kelas 12, kegiatan tersebut sebagai nilai ujian praktek pada mata pelajaran biologi yang dipilih para siswa, sedangkan bagi kelas 11 hanya sebatas prktek.
Sebelum beraktifitas, para siswa lebih dulu dibekali sejumlah materi pengetahuan.
Kepala sekola SMA YPKPM Ambon E Laturiuw mengaku, cara belajar di alam seperti itu menjadi perangsang bagi siswa untuk lebih giat belajar.
"Pembelajaran itu tidak harus di kelas saja, tapi juga di alam seperti ini penting sekali untuk siswa bisa menikmati proses belajar dengan suasan berbeda," ujarnya saat diwawancarai Tribunambon.com.
Baca juga: Dua Warga Sepa Dipolisikan Victor Peirissa Atas Tuduhan Penyerobotan Lahan
Baca juga: Tahapan Pilkada Telah Selesai, KPU Malra Kembalikan Enam Mobil Dinas
Laturiuw menyebut, hal itu penting sebab alam bisa dijadikan sebagai sumber belajar bagi anak-anak.
"Di Maluku, alamnya sungguh luar biasa, kasian kalau tidak dimanfaatkan sebagi sumber belajar para siswa," katanya.
Kata dia, situasi belajar seperti itu bertujuan untuk memperkenalkan segala jenis spesies tumbukan yang jarang diketahun anak-anak saat ini.
"Anak Maluku harus mengenal hutan Maluku dan jenis-jenis tanamannya, supaya kelak dia lebih mencintai Maluku," jelasnya.
Sementara itu Pamella Mercy Papilaya salah satu guru besar Universitas Pattimura Program Studi Biologi yang menjadi narasumber pada kegiatan tersebut mengapresiasi antusias siswa untuk belajar dialam liar.
"Kita perlu mengapresiasi, karena pembelajaran determinasi ini biasanya dilakukan oleh mahasiswa saya, tapi ternyata para siswa juga bisa belajar menganalisis jenis tumbuhan disini," jelasnya.
Ia berharap, kedepannya siswa bisa melanjutka studi mereka sesuai dengan kemampuan yang telah dibuktikan melalui kegiatan itu.
"Semoga kedepannya saat kuliah nanti, apa yang diajarkan hari ini menjadi modal awal untuk mengasah kemampuan mereka lebih jauh lagi," tutupnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.