Sampah di Malra
Sampah Kerap Menumpuk, DLH Maluku Tenggara Akui Armada Pengangkut Sudah Tua dan Sering Rusak
Armada pengangkut sampah kerap rusak menjadi salah satu kendala pengelolaan sampah di Kabupaten Maluku Tenggara.
Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Tanita Pattiasina
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan
LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) Corneles Rettob mengakui, armada pengangkut sampah kerap rusak menjadi kendala utama pengelolaan sampah.
Alhasil, sering terjadi penumpukan sampah selama beberapa hari di sejumlah titik.
Diantaranya, pasar Langgur, Watdek dan di kawasan Rumah Sakit Umum Perumnas.
Bukan hanya soal armada keterlambatan pencairan anggaran Bahan Bakar Minyak (BBM) juga menjadi kendala bagi penanganan sampah.
Baca juga: Ini Penjelasan Direktur RSUD Masohi Sikapi Video Sampah B3 di Lingkungan Rumah Sakit
Baca juga: Sampah Menggunung di Pasar Langgur, Pedagang Ngaku Sudah Sebulan Tak Kunjung Diangkut
Meski demikian, dirinya tetap mengoptimalkan armada dan petugas untuk mengatasi permasalah tersebut.
"DLH punya 9 armada pengangkut sampah, namun kebanyakan didominasi kendaraan tua berumur 15 tahun dan boros minyak," ucapnya, Minggu (16/2/2025).
Menurutnya, ini juga menjadi salah satu kendala karena sering rusak dan menganggu kelancaran pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ohoi Iso Kecamatan Kei Kecil Timur.
"Kami juga memang mengalami kendala yakni angggaran untuk pembiayaan bensin di mobil operasional yang sering telat cair," akuinya.
Dirinya memaparkan, untuk satu kendaraan dapat menghabiskan budget pengisian bensin sebesar Rp. 300 hingga Rp. 400 ribu.
"Untuk itu kami mohon maaf jika kerap terjadi penumpang sampah di beberapa titik di Kota Langgur dan sekitarnya," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.