Video Viral
Ini Penjelasan Direktur RSUD Masohi Sikapi Video Sampah B3 di Lingkungan Rumah Sakit
Penegasan itu sekaligus membantah video yang diunggah akun TikTok @Imran Kelian_ yang menyebut limbah B3 itu tak terkelola dengan
Penulis: Silmi Sirati Suailo | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo
MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Direktur RSUD Masohi, Anang Rumuar memastikan sampah medis di lingkungan rumah sakit milik daerah itu aman dalam pengawasan.
Penegasan itu sekaligus membantah video yang diunggah akun TikTok @Imran Kelian_ yang menyebut limbah B3 itu tak terkelola dengan baik.
"Informasi yang diedarkan akun @Imran Kelian_ di tik tok itu tidak benar adanya, jatuhnya hoaks," tegas Direktur saat ditemui TribunAmbon.com, di ruang kerjanya, Senin (10/2/2025).
"Jadi, sampah medis ini sedang kami tangani, karena pemberlakuannya berbeda dengan sampah non medis," imbuhnya.
Dijelaskan, salah satu cara pengelolaan limbah B3 rumah sakit (limbah medis padat) yaitu dengan membakar menggunakan insinerator.
Baca juga: Diduga Limbah Medis di RSUD Masohi Menumpuk Sejak Covid-19, Videonya Jadi Perbincangan Warganet
Baca juga: Penampakan Rumah Sakit Pratama Elat, Bakal Beroperasi Tahun Ini
RSUD pun memiliki fasilitas itu, hanya saja mengalami kerusakan sejak 2019.
RSUD pun bekerja sama dengan pihak ketiga untuk pemusnahan limbah medis.
"Sekarang lagi ditangani oleh pihak ketiga atau perusahaan dari Surabaya yang berlisensi dalam penanganan sampah medis. Terhitung periode November hingga Desember 2024," ungkapnya.
Lanjutnya, volume pengangkutan sampah B3 disesuaikan dengan kontrak dengan pihak ketiga.
"Jadi yang mereka angkut itu harus sesuai nilai kontraknya. Angkutan ke pihak ketiga Rp. 45 ribu per kilo. Selama satu bulan sampah medis mencapai 500-600 kilo," urainya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.