Pasar Un Terbengkalai

Miris, Pasar Un Kota Tual Kosong Ditinggalkan Pedagang 

Pasar Baru Un, yang terletak di Kelurahan Lodar El, Kota Tual, Provinsi Maluku, semakin tak terurus.

|
Megarivera Renyaan
Pasar Un di Kota Tual, Provinsi Maluku kosong ditinggalin pedagang, Jumat (15/11/2024). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

TUAL, TRIBUNAMBON.COM - Pasar Baru Un, yang terletak di Kelurahan Lodar El, Kota Tual, Provinsi Maluku, semakin tak terurus.

Pasalnya, sudah masuk 8 bulan Pasar Baru Un tidak lagi beroperasi, pasca palang adat (sasi) oleh masyarakat Taar pada Selasa 05 Maret 2024.

Pedagang lebih memilih berjualan di depan SPBU BTN Kota Tual dengan alasan lebih laris.

Semenjak ditinggalkan, sudah tidak ada sama sekali aktivitas pedagang di sana.

Baca juga: Ironis, Tersisa Dua dari Ratusan Lapak Kosong yang Ditinggal Pedagang Pasar Un Tual

Baca juga: Ogah Balik ke Pasar UN Tual, Pedagang Ngaku Lebih Laris di Bundaran BTN SPBU Kota Tual

Berdasarkan pantauan TribunAmbon.com, Jumat (15/8/2024), Pasar yang dibangun dengan anggaran negara tersebut tak berpenghuni alias kosong.

Tak ada tanda-tanda kehidupan disitu, yang ada hanyalah lapak-lapak berdebu, serta barang-barang yang sudah tidak digunakan.

Bahkan, ada pula lapak pedagang yang dibangun serampangan rusak karena lama ditinggalkan.

Ada 4 gedung yang berdiri, semua tak terurus dan telah dirambati rumput liar.

Salah satu pedagang pasar dadakan Fatma Rabrusun yang kini berjualan di depan SPBU BTN, mengaku enggan kembali berjualan di pasar B

baru Un.

"Kalau disana sehari hanya bisa mengantongi Rp. 30 ribu, tidak ada kendaraan yang masuk dan seharusnya hanya ada dua hingga tiga pembeli saja," kesalnya.

Menurutnya, lokasi pasar Un sangat tidak strategis karena letaknya diluar kota susah diakses masyarakat.

"Kalau untuk balik pikir-pikir dulu, mungkin hingga pemerintah menemukan solusi terbaik bagi kami," pungkasnya.

Untuk diketahui, bangunan pasar Un memiliki 32 bilik kios dan 200 meja los. Jika dijumlahkan keseluruhan menjadi 128 bilik kios dan 800 meja Los jualan. 

Bangunan tersebut dibangun karena melihat situasi pasar Tual yang saat ini digunakan sudah tidak mendukung.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved