Pegawai Dirumahkan
Miris! 10 Cleaning Service Pasar Mardika Dipecat Tanpa Alasan, Gaji Empat Bulan Belum Dibayar
Kepada TribunAmbon.com, salah seorang cleaning service, AE mengatakan mereka diberhentikan pada Senin (30/9/2023) tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Sejumlah cleaning service di gedung Pasar Mardika diduga dipecat tanpa alasan.
Kepada TribunAmbon.com, salah seorang cleaning service, AE mengatakan mereka diberhentikan pada Senin (30/9/2023) tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Bahkan pemecatan tanpa ada kesalahan atau pelanggaran yang mereka perbuat.
"Kami tidak tahu kenapa kami dipecat, kami ini tidak membuat kesalahan apa-apa di dalam gedung Pasar Mardika baru," ungkapnya, Jumat (4/10/2024).
Dia menilai ada kejanggalan mengapa Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku memberhentikan mereka.
Padahal sejak pertengahan tahun 2024 para pekerja tidak lagi berada di bawah naungan Disperindag namun ditangani oleh perusahaan outsourcing selaku pihak ketiga.
"Tapi dinas bisa ambil alih untuk memberhentikan berhentikan kami," cetusnya.
Baca juga: PAN Ambon Optimis 2M dan AMAN Keluar Sebagai Pemenang di Pilkada
Baca juga: Dianggap Tak Tegas oleh Pedagang, Disperindag: Mengikuti Tahapan yang Berlaku
Selain itu dirinya juga menuntut gaji selama empat bulan yang hingga kini belum dibayarkan, yakni sejak Februari hingga Mei 2024.
"Yang mau kami tuntut adalah gaji kami selama 4 bulan sampe sekarang ini belum dibayarkan," tegasnya.
Terpisah dari itu, Plt. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Provinsi Maluku, Rovry Wattimury membantah hal tersebut.
Dijelaskan, sejumlah karyawan itu tidak dipecat melainkan dirumahkan sementara waktu.
Kebijakan itu diambil mengingat operasional Pasar Mardika belum berjalan maksimal sehingga dibutuhkan penyesuaian anggaran operasional.
"Mereka dirumahkan bukan dipecat, karena operasional Pasar Mardika belum berjalan optimal sehingga berpengaruh pada penyesuaian anggaran sehingga beberapa karyawan dengan terpaksa kami rumahkan," ungkapnya saat ditemui TribunAmbon.com, Jumat (4/10/2024).
Dijelaskan, sebenarnya ada 14 karyawan yang dirumahkan, namun 8 orang sudah dialihkan pekerjaan oleh perusahaan outsourcing.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.