Perangkat Desa Terlantar

Diterlantarkan Usai Ikut Pelatihan, Kini Perangkat Desa Tak Puas Terima Uang Pengganti Rp 3 Juta

Menurutnya, peserta pelatihan itu datang dari berbagai daerah dengan berbagai transportasi yang menelan anggaran perjalanan lebih besar seperti pesawa

Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Mesya Marasabessy
Para perangkat desa peserta pelatihan peningkatan kapasitas, Jumat (20/9/2024). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Sejumlah perangkat desa di Maluku yang menjadi peserta pelatihan peningkatan kapasitas merasa tidak puas dengan uang pengganti transportasi hanya Rp3 juta.

Hal itu diungkapkan salah satu peserta, Uria Meikudy yang merupakan Ketua BPD Tounwawan, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya.

Menurutnya, peserta pelatihan itu datang dari berbagai daerah dengan berbagai transportasi yang menelan anggaran perjalanan lebih besar seperti pesawat dan kapal laut.

Belum lagi untuk biaya penginapan yang dipakai saat tiba lebih awal di Kota Ambon sementara kegiatan belum berlangsung.

“Kalau hanya Rp3 juta itu memang ada yang merasa cukup tapi kalau kita yang dari jauh ini kan ada yang naik pesawat dan kapal laut jadi itu tidak cukup,” kata Tounwawan.

Sementara itu, perwakilan Regional Manajemen Konsultan I Maluku, Pattiweri meminta maaf atas adanya kesalahan komunikasi antara panitia penyelenggara dengan peserta.

Dimana sejak awal, panitia tidak memberitahu peserta bahwa uang pengganti transport yang akan diterima hanya Rp3 juta.

 Baca juga: Ratusan Perangkat Desa di Maluku Diterlantarkan Usai Pelatihan, Penyelenggara Ngaku Miskomunikasi

Baca juga: Ratusan Perangkat Desa di Maluku Diterlantarkan Usai Ikut Pelatihan, Panitia Lepas Tangan

“Untuk itu, kami minta maaf atas nama seluruh penyelenggara. Jadi memang awalnya kami tidak memberitahu mereka bahwa uang pengganti ini Rp3 juta. Tapi sudah, uang pengganti total Rp3 juta sudah diberikan kepada masing-masing peserta,” jelasnya.

Pattiweri mengaku, dari kejadian ini akan menjadi pembelajaran baginya dan semua pihak terkait untuk lebih teliti lagi dalam menyelenggarakan kegiatan.

Diberitakan sebelumnya, sekitar 468 perangkat desa di Maluku merasa diterlantarkan oleh panitia penyelenggara kegiatan yang digelar Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri itu.

Pasalnya, ratusan perangkat desa yang terdiri dari aparatur pemerintah desa dan pengurus kelembagaan desa ini diundang untuk mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas selama tiga hari di Kota Ambon terhitung 17 - 20 September.

Mereka diminta mengikuti pelatihan itu dengan biaya perjalanan ditanggung pribadi masing-masing, nanti setelah kegiatan selesai baru ditebus oleh panitia penyelenggara.

Sayangnya, hingga kegiatan telah usai, ratusan perangkat desa itu malah diabaikan panitia dan terlantar di salah satu hotel di Kota Ambon yang menjadi lokasi pelatihan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved