Warung Bakso Dibakar
Mabuk dan Bikin Onar di Kudamati, Brenton Toisuta Dilaporkan ke Mapolresta Ambon
Laporan itu dilayangkan Reihan Wattimena ke Mapolresta Ambon dengan nomor : LP/B/308/VIII/2024/SPKT/Resta Ambon/Polda Maluku tertanggal 29 Agustus 202
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Brenton Toisuta dilaporkan atas dugaan kekerasan bersama terhadap orang dan atau barang di kawasan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
Laporan itu dilayangkan Reihan Wattimena ke Mapolresta Ambon dengan nomor : LP/B/308/VIII/2024/SPKT/Resta Ambon/Polda Maluku tertanggal 29 Agustus 2024.
Pelaporan itu berawal dari terduga pelaku bersama sejumlah temannya mabuk-mabukan di depan salah satu mini market, tepatnya di depan Kantor Balai POM Ambon.
Saksi mata, Imanuel Kolelupun (20) mengungkapkan bahwa sekitar 03.00 WIT, Kamis (29/8/2024) Dini hari, dirinya terkejut mendengar suara keributan dari depan rumah.
Setelah mengecek ternyata sejumlah pemuda sementara meneguk miras.
Dia bersama beberapa saudara serta ayahnya pun menemui pelaku untuk melerai.
Brenton yang tak terima ditegur langsung memukul Hazer Kolelupun (44).
Bersama kedua saudaranya pun reflek membalas perbuatan pelaku dan berupaya menyelamatkan sang ayah.

Baca juga: Warung Bakso di Kudamati - Ambon Dibakar, Polisi Tak Pasang Police Line
Baca juga: Tim Pemenangan Hanubun-Rahantoknam Resmi Depak PBB dari Parpol Pengusung
"Saya tanya kalian dari mana mengapa datang mabuk di sini dan buat keributan, tapi pelaku ini tidak terima dan langsung pukul ayah saya," ungkap saat diwawancarai TribunAmbon.com, Jumat (30/8/2024) Malam.
"Anak gila mana yang diam melihat ayahnya dipukul," tambahnya.
Ia mengatakan, pelaku juga memukuli Reihan Wattimena yang saat itu berada di sekitar TKP lalu kabur dan kembali dengan sebilah parang.
"Beberapa saudara melihat pelaku kembali sambil memegang parang, makanya kami semua berlari masuk ke dalam rumah," kata Imanuel.
Seketika pelaku menghujani rumah korban menggunakan batu.
Nenek korban yang tertinggal di teras rumah hampir saja terkena lemparan batu besar, beruntung Reihan Wattimena menadahkan punggung melindungi sang nenek.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.