Ambon Hari Ini
Mahasiswa Demo Tutup Jalan, Macet Tak Terhindarkan di Depan Rektorat Unpatti
Pantauan TribunAmbon.com di lokasi sekitar pukul 16.00 WIT, terlihat arus kendaraan dari arah Jembatan Merah Putih tersendat akibat demo yang dilakuka
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Demo mahasiswa Unpatti sebabkan kemacetan panjang di jalan Dr. J. Leimena, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Senin (26/8/2024).
Pantauan TribunAmbon.com di lokasi sekitar pukul 16.00 WIT, terlihat arus kendaraan dari arah Jembatan Merah Putih tersendat akibat demo yang dilakukan puluhan mahasiswa di jalan Dr. J. Leimena.
Aparat kepolisian yang tiba di lokasi pun sigap mengatur arus lalu lintas dan meminta mahasiswa untuk memberikan jalan bagi masyarakat yang melintas.
Massa dalam aksinya membawa sejumlah spanduk dan poster, di antaranya: Stop Kekerasan Jurnalis, Bebaskan Kawan Kami, Raja Maluku Seng Takut Raja Jawa, Dari Maluku Minta Jokowi Turun.
Mereka juga membawa sebuah keranda mayat ditutupi kain hitam bertuliskan 'RI 1 JOKOWI'
Salah seorang mahasiswa, Anzalta Akbar mengungkapkan aksi yang dilakukan untuk mengawal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal ambang batas usia calon kepala daerah.
Baca juga: Demo Mahasiswa Unpatti Kompak Teriak Raja Maluku Tidak Kalah Dari Raja Jawa
Baca juga: Inilah 3 Paslon Bupati dan Wabup Pilbup Pilgub Buru Maluku 2024 Beserta Partai Pengusungnya
"Aksi yang dilakukan oleh aliansi mahasiswa Unpatti ini terkait dengan pengawalan terhadap keputusan Mahakamah Konstitusi. Kita tahu bersama bahwa Keputusan Mahkamah Konstitusi telah diakomodir dalam Peraturan KPU yang telah disahkan kemarin," ungkapnya.
Meski hal itu sudah disahkan dalam PKPU, lanjutnya aksi ini juga untuk meminta pertanggung jawaban negara terhadap korban akibat tindakan represif aparat.
"Namun perjuangan belum selesai, karena kami meminta pertanggung jawaban daripada negara terhadap massa aksi dan korban yang mengalami pemukulan oleh aparat saat melakukan demonstrasi," tuturnya.
Sebab itu, mahasiswa Unpatti meminta agar Negara menyampaikan permintaan maaf secara resmi dan bertanggung jawab terhadap para korban.
"Kami meminta permintaan maaf secara resmi oleh negara, kedua kami meminta pertanggung jawaban negara terhadap massa aksi yang menjadi korban tindakan represif aparat," tandasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, aksi masih terus berlanjut dan kemacetan masih terjadi. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.