Maluku Legend
5 Dekade Jualan Oleh-oleh Khas Maluku, Ini Pesan Oma Emi Hitipeu
Sempat tiga kali berpindah lapak, Oma Emi kini punya lapak tetap di Jl. Tulukabessy, tepat di belokan Kantor Dinas PUPR Maluku.
Penulis: Maula Pelu | Editor: Fandi Wattimena
"Ada jua tepung sagu, olahan minyak kayu putih dan madu," ujar Oma.
Dari usahanya ini, Oma Emi berhasil menyekolahkan ketiga anaknya hingga lulus perguruan tinggi. Kini, ketiga anaknya telah memiliki pekerjaan di luar kota.
“Puji Tuhan, anak Oma tiga. Semua sudah sarjana dari hasil Oma berjualan ini. Satu kerja di bank di Jakarta, satu kerja di Ambon Kota Madia, satu dulu kerja di Jakarta, tapi sudah pulang lalu buka usaha di Ambon,” sebutnya.
Meskipun telah berusia lanjut dan anak-anaknya sudah bekerja, Oma Emi masih konsisten berjualan.
Kini, ia tidak berjualan seharian penuh seperti sebelumnya karena telah mempekerjakan satu karyawan.
“Oma masih tetap berjualan ini biar ada aktivitas Oma lai to. Juga kan ini dari Oma kampung di Saparua. Oma sekarang seng (tidak) berjual sendiri lai sampai malam. Oma punya orang berjual sudah ada lai to. Hitung-hitung biar bagi-bagi rejeki,” terangnya.
Oma Emi mengakui bahwa pendapatannya saat ini berkurang karena banyaknya toko makanan khas tradisional yang menjual barang serupa. Kini, ia hanya mendapatkan Rp100 hingga Rp200 ribu per hari.
Meskipun begitu, Oma Emi tetap bersyukur dan menganggap pendapatannya sebagai berkat Tuhan.
“Ingatan, Tuhan bilang, mau dapat banyak, katong tidak berkelebihan, sedikit katong seng berkesusahan,” pesannya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.