Maluku Terkini

Penjabat Bupati Jais Elly Ungkap 19 Ribu Warga Seram Bagian Barat Belum Punya KTP, Ini Upayanya

Penjabat (Pj) Bupati Seram Bagian Barat (SBB), Achmad Jais Ely mengungkapkan sebanyak 19 ribuan warganya belum memiliki E-KTP.

Jenderal
Penjabat (Pj) Bupati Seram Bagian Barat (SBB), Achmad Jais Ely saat diwawancarai TribunAmbon.com, Kamis (18/7/2024). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Penjabat (Pj) Bupati Seram Bagian Barat (SBB), Achmad Jais Ely mengungkapkan sebanyak 19 ribuan warganya belum memiliki E-KTP.

Hal itu diketahuinya pasca menjabat sebagai Bupati setelah dilantik pada akhir Mei 2024 lalu.

"Sampai hari ini ada warga SBB yang belum punya KTP ada 19 ribu," ungkapnya saat diwawancarai TribunAmbon.com, Sabtu (20/7/2024).

Baca juga: Lapor soal Infrastruktur hingga Pelayanan Publik ke Ombudsman, Hanya Butuh KTP dan Dokumentasi

Karena pentingnya kepemilikan identitas diri, ia melakukan percepatan melalui program 'Jemput Bola' (Jebol).

Di mana, pemerintah akan mendatangi warga guna perekaman data dan penerbitan E-KTP.

"Langkah-langkah 100 hari pertama saya masuk SBB, yang pertama saya lakukan adalah Jemput Bola (Jebol) untuk masyarakat SBB yang sampai hari ini belum punya E-KTP," tuturnya.

Selain itu, dirinya akan berfokus melihat persoalan sampah yang dinilai belum optimal.

Jika sampah dapat dikelola dengan baik, dipastikan akan berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan di SBB.

"Kita punya atraksi wisata di SBB ini sangat luar biasa, kalau dimanfaatkan secara baik itu bisa menambah PAD. Tetapi atraksi wisata itu akan terganggu manakala sampah ada di mana-mana," jelas Kadis Pariwisata Provinsi Maluku itu.

Dikatakan, Dinas Lingkungan Hidup juga akan menata truk-truk sampah, kemudian menata kembali tempat pembuangan sampah agar masyarakat ini bisa membuang sampah pada tempatnya.

"Saya akan lakukan kebijakan-kebijakan di internal untuk menanggulangi sampah dengan motto 'SBB Bersih'. SBB itu slogannya 'Saka Mese Nusa', artinya jaga dan pelihara. Nah kalau sampah di mana-mana bukan pelihara itu namanya merusak," tandasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved